JATENGPRESS, MAGELANG – Gerakan Aksi Bergizi Serentak (GABS) sukses digelar di seluruh SMP dan SMA/sederajat di Kota Magelang.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Magelang, dr Istikomah mengatakan, GABS adalah gerakan nasional dalam rangka percepatan penurunan stunting di Indonesia.
“Saat ini, Kota Magelang sudah 100 persen menggelar GABS,” katanya.
Pencanangan GABS dilakukan oleh Wali Kota Magelang M Nur Aziz di SMPN 8 Kota Magelang, Jumat (30/8). Kegiatan itu diikuti oleh seluruh siswa di 23 sekolah lain secara daring (zoom) dari sekolah masing-masing.
Pada momen ini, para pelajar senam bersama, sarapan sehat dan minum tablet penambah darah untuk pelajar putri.
Menurut dr Istikomah, angka prevalensi anemia pada remaja putri cukup tinggi, termasuk di Kota Magelang yang mencapai 43 persen. Sedang penurunan prevalensi anemia pada remaja putri merupakan bagian dari upaya penurunan stunting. Sehingga Kemenkes, Kemendikbud dan Kemenag berkomitmen untuk mensukseskan GABS dan mendorong kampanye sekolah sehat.
“Kita bersama berkomitmen untuk mensukseskan GABS, dengan gerakan makan bergizi, minum tablet tambah darah untuk remaja putri seminggu sekali dan olahraga bersama. Tablet tambah darah didistribusikan oleh Puskesmas masing-masing,” jelas Istikomah.
Menurutnya, sekolah sehat dapat terwujud dengan didukung 5 hal, yakni sehat gizi, sehat fisik, sehat imunisasi, sehat lingkungan dan sehat jiwa. Kampanye sekolah sehat tidak akan berhenti sampai ini. GABS anak terus dilakukan secara berkelanjutan.
“Semoga momentum ini bisa menggugah civitas pendidikan, bersama lintas sektor dan lintas program untuk mendorong keberhasilan gerakan ini. Kampanye tidak berhenti di sini saja tapi rutin terus menerus. Harapannya terwujud pola hidup sehat, prevalensi anemia dan stunting di Kota Magelang bisa menurun,” imbuhnya.
Kepala SMPN 8 Kota Magelang, Tri Kusnandi mengaku senang GABS digelar khususnya di sekolahnya. Gerakan ini dinilai baik untuk meningkatkan budaya atau kebiasaan makan makanan sehat sejak dini.
“GABS ini semoga menjadi budaya positif di sekolah kami. Semoga menjadi kebiasaan yang baik. Apalagi setelah berlakunya 5 hari sekolah, siswa butuh asupan nutrisi karena sekolah sampai sore,” katanya. (*)