JATENGPRESS, KARANGANYAR-Aan Shopuanudin, kader Partai Golkar yang memutuskan melamar bakal calon wakil bupati Karanganyar, Jateng lewat PDIP, bersikap santai dirinya bakal disanksi partainya. Sanksi itu tak akan mengubah keputusannya mendukung pasangan calon dari kubu seteru Golkar di Pilbup Karanganyar 2024.
“Saya (nyalon wabup Karanganyar) itu menggunakan hak politik pribadi. Bukan membawa partai Golkar. Justru ini pembelajaran yang bernilai dalam berorganisasi,” kata Aan, Kamis (1/8/2024).
Ia juga tak akan berlebihan menyikapi sanksi yang bakal dijatuhkan DPD II Partai Golkar Karanganyar kepada dirinya. Sebagaimana diberitakan, Ilyas Akbar Almadani yang menjabat Ketua DPD II Golkar Karanganyar direstui nyalon bupati Karanganyar oleh DPP partainya. Ini tertuang di SK DPP Partai Golkar Nomor 719/DPP tertanggal 25 Juli 2024. DPP juga menginstruksikan semua kader Partai Golkar memenangkan Ilyas dan Tri Haryadi.
Bagi kader yang tidak taat dengan perintah partai, akan dijatuhi sanksi tegas hingga pemecatan.
Ihwal Aan nyalon wabup tercetak di poster, baliho dan media luar ruang sosialisasi politik yang dipasang relawan pendukungnya. Ia sangat berharap bersanding dengan Rober Christanto yang dijagokan PDIP untuk memenangkan Pilbup Karanganyar 2024. Poster-poster itu terpasang di banyak lokasi di wilayah Kabupaten Karanganyar. Mengenai hal itu, DPD Golkar Karanganyar tak rela. Poster Aan bakal dipereteli.
“Saya tidak akan keluar dari Golkar. Saya tetap Golkar. Monggo saja (poster dipereteli). Saya tidak bertindak makar. Keputusan saya nyalon wabup sudah saya sampaikan ke Ilyas secara pribadi,” kata pria yang menjabat Anggota DPRD Karanganyar Fraksi Golkar periode 2018-2024 ini.
Aan mengatakan pamit mendukung Ilyas Akbar Almadani yang mendapat rekomendasi Golkar bersanding dengan Ketua DPC Partai Demoktat Karanganyar, Tri Haryadi. Ia tetap mendukung paslon lain yang selaras di hatinya. Saat berkampanye maupun aktivitas politik nanti, ia berjanji tak akan memakai atribut Golkar. Namun atas nama Relawan Barisan Pemuda Pengusaha Pejuang (BP3) Karanganyar. (Abdul Alim)-Aan Shopuanudin, kader Partai Golkar yang memutuskan melamar bakal calon wakil bupati Karanganyar, Jateng lewat PDIP, bersikap santai dirinya bakal disanksi partainya. Sanksi itu tak akan mengubah keputusannya mendukung pasangan calon dari kubu seteru Golkar di Pilbup Karanganyar 2024.
“Saya (nyalon wabup Karanganyar) itu menggunakan hak politik pribadi. Bukan membawa partai Golkar. Justru ini pembelajaran yang bernilai dalam berorganisasi,” kata Aan, Kamis (1/8/2024).
Ia juga tak akan berlebihan menyikapi sanksi yang bakal dijatuhkan DPD II Partai Golkar Karanganyar kepada dirinya. Sebagaimana diberitakan, Ilyas Akbar Almadani yang menjabat Ketua DPD II Golkar Karanganyar direstui nyalon bupati Karanganyar oleh DPP partainya. Ini tertuang di SK DPP Partai Golkar Nomor 719/DPP tertanggal 25 Juli 2024. DPP juga menginstruksikan semua kader Partai Golkar memenangkan Ilyas dan Tri Haryadi.
Bagi kader yang tidak taat dengan perintah partai, akan dijatuhi sanksi tegas hingga pemecatan.
Ihwal Aan nyalon wabup tercetak di poster, baliho dan media luar ruang sosialisasi politik yang dipasang relawan pendukungnya. Ia sangat berharap bersanding dengan Rober Christanto yang dijagokan PDIP untuk memenangkan Pilbup Karanganyar 2024. Poster-poster itu terpasang di banyak lokasi di wilayah Kabupaten Karanganyar. Mengenai hal itu, DPD Golkar Karanganyar tak rela. Poster Aan bakal dipereteli.
“Saya tidak akan keluar dari Golkar. Saya tetap Golkar. Monggo saja (poster dipereteli). Saya tidak bertindak makar. Keputusan saya nyalon wabup sudah saya sampaikan ke Ilyas secara pribadi,” kata pria yang menjabat Anggota DPRD Karanganyar Fraksi Golkar periode 2018-2024 ini.
Aan mengatakan pamit mendukung Ilyas Akbar Almadani yang mendapat rekomendasi Golkar bersanding dengan Ketua DPC Partai Demoktat Karanganyar, Tri Haryadi. Ia tetap mendukung paslon lain yang selaras di hatinya. Saat berkampanye maupun aktivitas politik nanti, ia berjanji tak akan memakai atribut Golkar. Namun atas nama Relawan Barisan Pemuda Pengusaha Pejuang (BP3) Karanganyar. (Abdul Alim)