Tiga Pekan Meninggalnya Dokter Risma, Mahasiswa Undip Gelar Aksi Penyalaan Lilin

JATENGPRESS SEMARANG – Meninggalnya dokter Aulia Risma Lestari (30), mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Program Studi Anestesi Undip, yang diduga menjadi korban perundungan oleh senior, masih menyisakan duka cita di kalangan civitas akademika Undip.

Meski sudah lewat tepat tiga pekan lalu, kasus ini masih terus bergulir.

Senin (2/9) malam, puluhan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang menggelar aksi turut berduka cita atas meninggalnya dokter Aulia Risma Lestari. 

Di lapangan Widya Puraya depan Rektorat di kampus Tembalang, mereka melakukan aksi menyalakan lilin, yang dimulai pukul 18.00.

Satu persatu mahasiswa menyalakan lilin yang dibawa, lantas diletakkan berjejer di undakan tepi lapangan.

Dalam suasana remang, mereka lantas mendoakan dokter Risma.

Aksi yang berlangsung sekitar 30 menit diakhiri dengan pernyataan bahwa mereka mengawal kasus meninggalnya dokter Risma.

“Kami melakukan penyalaan lilin ini sebagai aksi turut berduka cita atas meninggalnya dr Aulia Risma Lestari,” kata Dafon, mahasiswa Fakultas Kedokteran Undip, koordinator lapangan aksi terswbut.

Dokter Aulia Risma Lestari (30), dokter di Rumah Sakit Kardinah Kota Tegal yang sedang menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Undip, ditemukan meninggal di kamar kost nya di Lempongsari, Gajahmungkur, Kota Semarang, Senin (12/8) sekitar pukul 22.00 WIB.

Jenazah Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Tegal ini ditemukan pertamakali oleh kekasihnya yang mendatangi untuk mengecek korban di kamar kost, karena korban dikontak tidak membalas.

Polisi menemukan sejumlah catatan di buku harian korban, yang antara lain berkeluh kesah tentang bullying yang menimpanya. (Cip)