Jatengpress.com, Karanganyar-Pemerintah Kabupaten Karanganyar dinilai kurang bijak dalam merencana rehab total gedung DPRD. Menurut Ketua DPD II Golkar Karanganyar, Ilyas Akbar Almadani, rehab total itu kurang efisien.
“Pak Presiden Prabowo memerintahkan efisiensi anggaran. Pengguna anggaran juga harus memilah mana yang urgen, kurang urgen dan belum urgen. Nah, rencana rehab total gedung DPRD ini saya kira belum mendesak dilakukan. Apalagi di tengah upaya pemerintah melakukan efiensi,” kata Ilyas, Rabu (19/2).
Rehab total gedung DPRD Karanganyar disebut-sebut butuh dana Rp100 miliar. Pengerjaan dan penganggarannya dilakukan secara multiyears lantaran tak memungkinkan hanya di satu tahun anggaran.
Ilyas mengatakan, pemerintah sedang membutuhkan sumber dana ekstra untuk membiayai program strategis. Satu diantaranya makan bergizi gratis (MBG). Efisiensi anggaran di instansi pemerintah pusat hingga daerah, potensial mendukung program strategis itu.
Ia menyarankan dilakukan pergeseran dana yang sedianya membiayai rehab total gedung DPRD ke alokasi kegiatan lebih urgen. Ia menyebut kegiatan urgen itu seperti perbaikan infrastruktur.
“Sebaiknya anggaran dikonsentrasikan ke infrastruktur,” katanya.
Ketua DPRD Karanganyar Bagus Selo mengatakan gedung wakil rakyat saatnya diremajakan. Ia sudah menyetujui pembuatan DED oleh konsultan. Hanya saja belum bisa memastikan kapan rehab total terealisasi. Selama ini jika muncul kerusakan pada bangunan tersebut, dilakukan perbaikan minor.
Dana dari perbaikan minor itu diambil dari bagian pemeliharaan di bagian Sekretariat Dewan (Sekwan).
“Sejak dibangun 60 tahun silam, sampai sekarang hanya dilakukan pemeliharaan,” kata Bagus Selo.
Bagus Selo mengatakan, gedung DPRD Karanganyar disebut-sebut sebagai gedung DPRD yang paling jelek dan lawas se Soloraya.
Selain itu, ia mengatakan kepemimpinannya di DPRD Karanganyar 2024-2029 merupakan momen tepat mewujudkan perwajahan ideal gedung wakil rakyat.
“Sudah saat nya direhab total, se-eks karesidenan Surakarta, Karanganyar paling jelek,” kata dia. (Abdul Alim)