Atasi Kemacetan sekaligus Cegah Banjir Rob : Menko AHY Puji Inovasi Konstruksi Bambu pada Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak

Jatengpress.com, Semarang – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY) memuji inovasi teknologi konstruksi bambu yang digunakan dalam pembangunan jalan tol Semarang-Demak.

Saat meninjau proyek pembangunan jalan tol Semarang-Demak pada Sabtu (11/1), AHY menyebut penggunaan bambu sebagai alas dasar konstruksi jalan tol Semarang-Demak merupakan inovasi teknologi anak bangsa Indonesia.

Sebanyak 7,5 juta batang bambu digunakan sebagai pondasi proyek ini dengan panjang 6,2 kilometer. Hal ini menurut AHY merupakan terobosan baru dalam konstruksi Indonesia dari karya anak bangsa.

“Nah yang menarik dan menjadi sesuatu yang perlu menginspirasi kita semua adalah dengan menggunakan teknik matras bambu. Ini adalah karya inovasi anak bangsa. Mengapa ini spesial? Karena menggunakan bambu yang disusun dengan teknik tertentu, pancanganya, kemudian juga layernya sampai dengan 13 layer bambu secara vertikal dan kalau dilihat tadi hamparannya luas sekali, ” jelas Menko AHY.

Tol Semarang-Demak adalah bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020. Proyek ini diharapkan dapat mengatasi kemacetan lalu-lintas dan banjir rob yang kerap terjadi di jalur Semarang-Demak.

“Ini juga merupakan proyek padat karya karena membutuhkan banyak pekerja, tadi saya juga menyapa berdialog dengan beberapa pekerja yang tadi sedang mengerjakan pengikatan bambu-bambu dengan menggunakan tali nilon 8mm dengan teknik tersendiri, dan tentunya mereka menyampaikan bahwa ini adalah pekerjaan yang membutuhkan ketelitian juga,” tuturnya.

Proyek Jalan Tol Semarang-Demak ditargetkan rampung pada April 2027, dan diharapkan dapat meningkatkan konektivitas, mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, serta memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Jawa Tengah.

Proyek pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi I ini menjadi bagian penting dalam pengembangan infrastruktur nasional, khususnya di wilayah pantai utara Jawa Tengah, dan menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN).

“Semarang dan juga Demak merupakan dua kota di Provinsi Jawa Tengah yang juga memiliki potensi yang luar biasa secara ekonomi, tapi juga kepadatan masyarakat dan kebutuhan sosial kemasyarakatan yang juga harus terus kita dukung. Oleh karena itu pembangunan Jalan Tol yang juga dalam satu paket pembangun tanggul laut yang ada di sini, tadi dijelaskan ada seksi 1 dan seksi 2. Seksi 2 sudah 100% selesai, 2023 sudah operasional, difungsikan,” tutur Menko AHY.

Tol Semarang-Demak memiliki panjang total 26,95 kilometer dan terbagi dalam dua seksi, yaitu Seksi I: Kaligawe-Sayung sepanjang 10,64 kilometer yang saat ini tengah dalam pengerjaan. Kemudian, Seksi II: Sayung-Demak sepanjang 16,31 kilometer yang telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dan sudah beroperasi sejak 25 Februari 2023.

Untuk Seksi I, proyek ini dibagi menjadi tiga paket dengan total nilai kontrak sekitar Rp10,8 triliun dan ditargetkan selesai pada 2027. Progres pengerjaan tiap paket, yaitu paket 1A dikerjakan oleh Hutama Karya (HK) dan Beijing Urban Construction Group (BUCG), progres mencapai 47,16%. Lalu, paket 1B dikerjakan oleh Pembangunan Perumahan (PP), Wijaya Karya (WIKA), dan China Road and Bridge Corporation (CRBC), progres mencapai 28,70%. Kemudian, paket 1C dikerjakan oleh Adhi Karya dan Sinohydro dengan progres mencapai 20,83%.

“Jalan tol kita tahu akan mempersingkat waktu perjalanan, membuat mobilitas masyarakat termasuk barang dan jasa lebih cepat. Dalam kondisi normal, tanpa jalan tol ini, menggunakan yang sudah ada selama ini, kurang lebih 30 menit waktu normal, kalau macet 60 menit. Tapi dengan jalan tol nanti, insya Allah menjadi hanya 10 menit saja,” ujarnya. (Cip)