JATENGPRESS, MAGELANG– Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olah Raga (Disparpora) Kabupaten Magelang, Mulyanto, mengatakan, pariwisata merupakan sektor menjanjikan yang dapat memberikan manfaat pembangunan yang luas dan berkelanjutan bagi masyarakat.
Di Indonesia, pariwisata menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp 130,5 triliun. Sektor pariwisata juga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia dari berbagai bidang yang ada.
Mulyanto berharap, Candi Borobudur sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas, merupakan peluang yang harus dapat dimanfaatkan dengan baik oleh daya tarik wisata beserta seluruh pelaku wisata di Kabupaten Magelang.
Untuk itu, diperlukan pengembangan kekuatan dan daya potensi yang dimiliki pengelola daya tarik wisata (DTW) di Kabupaten Magelang.
“Pemberdayaan masyarakat di DTW diharapkan dapat melibatkan seluruh unsur masyarakat,” harapnya, di depan peserta pelatihan kebersihan lingkungan di Resort Sevila, Mungkid, Kabupaten Magelang, Selasa (6/8).
Dia ingin, Pokdarwis, Karang Taruna, PKK, Kelompok Tani, Perajin, Kelompok Seni Budaya dan lainnya bergabung bersama dalam pembangunan kepariwisataan. Karena pemberdayaan masyarakat diperlukan dalam menjaga kualitas Daya Tujuan Wisata (DTW) agar bisa sustainable dan memberi manfaat untuk masyarakat dan kepuasan bagi wisatawan.
Tujuan utama pelatihan itu adalah meningkatkan pengetahuan, motivasi dan kemampuan para pengelola DTW dan destinasi pariwisata lainnya dalam melaksanakan kebersihan lingkungan, sanitasi dan pengelolaan sampah di daya tarik wisata dan desa wisata.
“Kebersihan lingkungan menjadi salah satu aspek penting dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, terutama di DTW,” katanya, diwakili Adyatama Kepariwisata dan Ekonomi Kreatif, Yusuf Indra Darmawan.
Menjaga kebersihan lingkungan, sangat penting bagi pengelola DTW. Setiap individu perlu memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan dan memahami bagaimana pengelolaan sampah yang baik di lingkungannya.
Pelatihan digelar selama 3 hari (6-8 Juli 2024) diikuti 40 peserta dari berbagai elemen masyarakat. Pengelola DTW, Pengelola Desa Wisata, Kelompok Sadar Wisata (pokdarwis) di Kabupaten Magelang.
Pelatihan itu dengan metode pelatihan sekitar 50 persen, penyampaian materi, 17 persen diskusi dan kerja kelompok, dan 33 persen kunjungan lapangan.
Sebagai narasumber adalah 3 orang praktisi. Yakni, Kirno Prasojo, Hani Sutrisno dan Aris Widhianto. Sedang moderatornya ada 6 orang terdiri dari para struktural Disparpora Kabupaten Magelang. (*)