Magelang, Jatengpress.com – Penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kabupaten Magelang tahun 2024, melampaui target. Di sisi lain, masih terdapat 382 ATS yang membutuhkan bantuan dana pendukung kegiatan belajar mengajar.
Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda dan Litbangda Kabupaten Magelang, Gielda Warsini, menyebutkan, sesuai penetapan target penanganan ATS tahun 2024 sebanyak 1.000 anak.
“Namun realisasinya mencapai 1.112 anak kembali bersekolah,” kata Gielda Warsini, dalam Rapat Kerja dan Evaluasi Penanganan ATS bersama Komonitas Masyarakat Peduli Pendidikan (KMPP) Kabupaten Magelang, Rabu (4/12).
Biaya pendidikan terhadap 730 ATS, lanjut dia, sudah dicover menggunakan dana Bantuan Operasional Satuan Pendidikan dari Pemerintah. Namun, untuk 382 ATS lainnya belum mendapat bantuan dana.
“Diperlukan adanya dana CSR untuk membantu biaya pendidikan 382 ATS tersebut agar bisa bersekolah,” papar Gielda Warsini.
Keberhasilan penanganan ATS tersebut merupakan buah kerja sama antara pemerintah dengan Komunitas Masyarakat Peduli Pendidikan (KMPP), dalam mendukung program pendidikan, sekaligus mengurangi angka kemiskinan.
Basuki, Perencana Ahli Muda Bappeda Litbangda, menyebut, road show dari desa ke desa menjadi salah satu upaya yang ditempuh dalam penanganan ATS di Kabupaten Magelang.
“Dengan mendatangi desa-desa yang terdapat angka ATS-nya tinggi, ternyata mampu mendongkrak anak-anak yang putus sekolah, bisa kembali bersekolah, sehingga target yang ditetapkan bisa terlampaui,” ujarnya.
Adapun program penanganan ATS pada 2025, difokuskan di 7 desa. Yakni, Desa Sukosari, Kecamatan Bandongan, Trasan (Bandongan), Kembanglimus, Ngargogondo, Sambeng (Borobudur), Kalijoso (Salam) dan Desa Kalisalak (Salaman).
Ketua KMPP Kabupaten Magelang, Eko Triyono mengemukakan, pihaknya akan terus memonitor perkembangan ATS yang kembali bersekolah, agar mereka tetap mengikuti proses belajar.
KMPP mengapresiasi para pihak yang terlibat dalam penanganan ATS, serta Anak Berpotensi Putus Sekolah (ABPS) di Kabupaten Magelang. “Kami selalu tmemantau perkembangan anak-anak, agar tetap semangat bersekolah,” ujar Eko.
Sementara itu, Khudaefah dari Baznas Kabupaten Magelang menyatakan siap mendukung program penanganan ATS di Kabupaten Magelang tahun 2025.
Mengenai dana anggaran pendidikan, akan disesuaikan dengan kebutuhan dalam penanganan ATS tahun depan.
“Saat ini Baznas telah mengaplikasikan anggaran bagi anak-anak sekolah yang orang tuanya tidak mampu mengambil ijazah,” ujarnya. (*)