Kampanyekan Gemar Menabung Melalui Fun Run, BPR BKK Jateng Sasar Gen Z

Jatengpress.com, Semarang – Sebanyak 1500 pelari turut serta dalam Fun Run 5 K. Selain untuk mengajak masyarakat Semarang berbudaya hidup sehat dengan berolahraga, kegiatan edukatif ini juga bertujuan untuk mengkampanyekan budaya gemar menabung khususnya generasi muda (gen Z).

Alvis Syahrani, Ketua Panitia Fun Run 5 K BPR BKK Jateng dalam rilisnya Selasa (15/10) menerangkan, Fun Run 5 K bertajuk Pesona Bank Perkreditan Rakyat/Badan Kredit Kecamatan (BPR/BKK) Jawa Tengah berlangsung start di halaman kantor Gubernur Jateng, Jalan Pahlawan Semarang, Minggu (15/10) pagi.

Kegiatan ini diinisiasi sebagai bagian agar BPR/BKK dikenal masyarakat luas di Jawa Tengah.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jateng, Sumarno didampingi Dirut BPR BKK Jateng, Koesnanto secara resmi melepas para peserta dan turut serta dalam kegiatan lari tersebut.

“Ribuan pelari menyusuri rute-rute seperti Jalan Pahlawan ke Simpanglima, menuju Jalan Pandanaran, kemudian Jalan Dokter Sutomo, Jalan Kyai Saleh, Jalan Veteran, dan kembali finish di Jalan Pahlawan halaman gedung Gradhika Bhakti Praja,” ungkap Alvis.

Fun Run ini tidak hanya mengajak masyarakat untuk berolahraga, tetapi juga menjadi sarana sosialisasi layanan yang merupakan BUMD milik Pemprov Jateng, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan jasa layanan perbankan.

“BPR BKK berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya untuk mendukung pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM),” kata Sekda Sumarno salam sambutannya saat melepas peserta.

“Fun Run ini adalah salah satu dari tiga pilar utama program Pesona BPR BKK yang juga mencakup edukasi literasi keuangan di sekolah-sekolah dan undian Tamades yang akan di gelar pada 23 Oktober 2024,” kata Koesnanto, Dirut BPR BKK Jateng yang mendampingi Sekda Sumarno.

Melalui Fun Run ini BPR BKK Jateng juga memperkenalkan berbagai produk dan layanan perbankan seperti pinjaman modal berbunga ringan, dan akses perbankan yang mudah, yang dapat dimanfaatkan oleh petani, nelayan, dan UMKM. (Cip)