Polisi Lakukan Olah TKP Kebakaran Pasar Kutoarjo

Jatengpress.com, Purworejo – Satreskrim, Polres Purworejo, dibantu Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jateng, melakukan olah TKP kebakaran Pasar Kutoarjo, Sabtu (17/08/2024). Beberapa polisi berseragam Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System) Polres Purworejo dan Labfor Polda Jateng nampak berada di lokasi kebakaran, di dalam Pasar Kutoarjo yang tinggal puing-puing akibat amukan si jago merah pada Jumat pagi (16/08) kemarin.

Kapolres Purworejo AKBP Edy Bagus Sumantri, melalui Kasat Reskrim AKP Catur Agus Yudo Praseno menjelaskan bahwa, olah TKP berlangsunv mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB. Polisi menggunakan metode SCI (Scientific Crime Investigation) dalam melakukan penyelidikan kebakaran yang menghanguskan ratusan kios berikut dagangannya tersebut.

“Olah TKP hari ini merupakan kegiatan penyelidikan terkait peristiwa kebakaran Pasar Kutoarjo. Dalam rangkaian kegiatan ini, kami dibantu oleh Bidang Labfor (Bidlabfor) dengan melibatkan Tim SCI.Olah TKP untuk menghasilkan suatu analisa dan temuan yang profesional (penyebab kebakaran),” terang AKP Catur Agus usai olah TKP

Usai olah TKP, polisi mengadakan gelar perkara di Polsek Kutoarjo. Namun mereka enggan merinci ada berapa sampel yang diambil dari puing-puing kebakaran yang akan diuni di Labfor.

“Imbauan kami agar masyarakat jangan meintasi police line (garis polisi) yang telha kami pasang. Karena bangunan pasar yang terbakar bisa menimbulkan kerawanan. Akibat panas yang sedemikian tinggi, kita tidak tahu tingkat kekuaatan bangunan. Jangan sampai nanti ada yang masuk, kemudian bangunan roboh, menimbulkan korban. Masyarakat harus disiplin, jangan sampia rasa keingintahuan mengabaika kehati-hatian,” Imbau Kasat Reskrim.

Dalam kesempatan terpisah, salah seorang oedagang Pasar Kutoarjo yang menjadi korban, Sugiyarto (55), meminta agar Pemkab sesegera mungkin merelokasi pedagang ke lokasi berjualan sementara.

“Relokasi sesegera mungkin. banyak yang menggantungkan hidup dari berjualan. Kalau saya sudah berjualan di rumah saja untuk sementara sambil menunggu pembangunan pasar yang baru kelak,” kata Sugiyarto yang berjualan bakso dan mie ayam di Blok C1 nomor 25 ini.

Sugiyarto menambahkan, kios tersebut dibeli okeh dan atas nama kakaknya yang diberikan kepadanya Ia berjualan bakso dan mie ayam sejak tahun 1997 lalu, sata pasar pertama klai selesai dibangun.

“Akibat kebakaran, atap.kios saya retak-retak, tapi Alhamdulillah, tidak ikut terbakar. Barang-barang di kios sudah saya pindahkan semua ke rumah,” tutur Sugiyarto.

Sambil menunggu pembangunan pasar yang baru, Sugiyarto dan isterinya lebih memilih berdagang di halaman rumahnya di Jalan Kliwonan Nomor 25, atau tepatnya di depan PG/TK Pius Kutoarjo. NING.