Puluhan Pedagang Candi Mendut Gelar Aksi Keprihatinan

Jatengpress.com, Kota Mungkid –  Puluhan pedagang di Taman Wisata Candi Mendut Kabupaten Magelang menggelar aksi keprihatinan di area parkir kompleks destinasi tersebut, Jumat (19/12/2025) petang.

Aksi itu dipicu oleh kondisi aktifitas perdagangan yang menurun drastis dalam beberapa bulan terakhir. Salah satunya terdampak imbas dari adanya pemugaran Candi Mendut yang tidak kunjung rampung.

Aksi diekspresikan dalam doa bersama yang dipimpin oleh mBah Dul, sesepuh mereka. Dalam doanya, mereka mohon kepada Tuhan yang maha Kuasa, agar aktifitas perniagaan berjalan normal.

Ketua Paguyuban Pedagang Candi Mendut, Zulfiati, mengatakan, sejak bangunan Candi Mendut dipugar, tak ada lagi wisatawan yang berkunjung. 

Kunjungan wisatawan makin menurun saat pemugaran dimulai atau kayu-kayu dipasang di sekeliling candi. Awalnya, dalam satu atau dua hari, masih ada yang datang 

“Tetapi pada hari-hari berikutnya, sudah makin sepi. Nggak ada lagi wisatawan yang datang. Teman-teman travel juga nggak ada mau ajak tamunya mampir ke sini,” ujarnya.

Sepinya pengunjung, wisatawan lokal maupun asing, membuat pendapatan pedagang anjlok. Bahkan sampai nihil artinya, sama sekali tidak ada omzet.

Proses pemugaran candi, menurut dia, sejak awal tidak pernah disosialisasikan ke pedagang. Sehingga pedagang tidak ada yang tahu, pemugaran berlangsung sampai kapan. 

“Baru kemarin ada informasi dari MCB (museum cagar budaya) bahwa mulai Sabtu (20/12/2025) Candi Mendut akan dibuka untuk dikunjungi wisatawan,” imbuh Untung, mendampingi Zulfiati.

Karena belum dibuka sepenuhnya, ujar Untung, pengunjung boleh naik candi dalam jarak terbatas. Dia berharap, hal itu bisa menarik wisatan untuk datang.

Disebutkan, jumlah pedagang di Taman Wisata Candi Mendut sekitar 74 orang. Ada jualan cinderamata, pakaian, atau makanan dan minuman.

Zulfiati juga mengungkapkan rencana untuk bisa beraudiensi dengan DPRD Kabupaten Magelang. Sebenarnya, surat permohonan sudah diajukan, tetapi belum ada jawaban.

Dalam pertemuan nanti, pedagang akan menyampaikan beberapa hal mengenai tata kelola destinasi Candi Mendut. Misal, terkait posisi loket tiket masuk dan pintu keluar masuk pengunjung.

Selain itu, mengusulkan terkait retribusi pedagang kios dan parkir, agar dapat diputihkan. “Karena pemasukannya memang menurun karena nggak ada pengunjung,” kata Zulfiati. (TB)

Terbaru