Jatengpress.com, Magelang – Kepala Bapperida Kota Magelang, Handini Rahayu, mengabarkan, tingkat kemiskinan di wilayah kerjanya menunjukkan tren penurunan yang konsisten.
Persentase penduduk miskin diperkirakan turun dari 7,75% pada tahun 2021 menjadi 5,68% pada tahun 2025.
“Kota Magelang berhasil mencapai angka kemiskinan ekstrem nol (0) pada tahun 2023,” katanya, Rabu (12/11/2025).
Dia memaparkan hal itu dalam acara Diseminasi RPKD Kota Magelang Tahun 2025-2029 yang digelar di Aula Pangripta, kantor Bapperida Kota Magelang.
Di tengah capaian tadi Handini menyebut 2 tantangan utama. Yakni, angka ketimpangan meningkat, Rasio Gini (angka ketimpangan) melonjak menjadi 0,462 pada tahun 2024.
Adapun strategi penganggaran Pemkot Magelang masih fokus terhadap upaya ‘Mengurangi Beban Pengeluaran Masyarakat’.
Pada tahun 2025, 65% anggaran dialokasikan untuk strategi ini, yang mencakup subsidi PDAM, jaminan kesehatan (PBI), dan berbagai bantuan sosial.
Sementara itu, strategi ‘Meningkatkan Pendapatan’ seperti job fair, pelatihan kerja, dan pendampingan UMKM, menjadi strategi dengan proporsi anggaran terkecil, yaitu 6%.
Saat ini, Pemerintah Kota Magelang tengah menyusun Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) untuk periode 2025-2029.
Dokumen ini dirancang untuk menjadi pedoman utama dan landasan kolaborasi berbagai pihak dalam upaya menurunkan angka kemiskinan di Kota Magelang.
Wakil Wali Kota Magelang, dr. Sri Harso, menekankan pentingnya dokumen ini sebagai panduan bersama.
”RPKD dapat menjadi pedoman dalam penanggulangan kemiskinan di Kota Magelang, termasuk dalam kolaborasi multi pihak,” ujar Sri Harso.
Dia menyebut, penyusunan RPKD ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Pengentasan Kemiskinan. Inpres itu menginstruksikan pemerintah daerah untuk menyusun program dan mengalokasikan anggaran APBD untuk menghapus kemiskinan ekstrem.
Menurut Sri Harso, Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kota Magelang merupakan ujung tombak dalam mengkoordinasikan upaya-upaya penanggulangan kemiskinan ini.
Diseminasi ini turut menghadirkan pakar UMKM dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Dr. Boyke Rudi Purnomo, dan Wakil Ketua DPRD Kota Magelang, Bustanul Arifin, sebagai narasumber. (TB)

