Jatengpress, Purbalingga – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menyatakan pemerintahannya tidak anti kritik dari masyarakat. Hal ini diungkapkan kepada para Ketua RT dan Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) se Kecamatan Kemangkon, Senin (09/09/2024) di Balai Desa Karangtengah.
“Banyak masyarakat yang bertanya, bahkan tidak sedikit yang mengkritik, mengkritik pemerintah. Ada juga masyarakat yang menjelekkan, membully dan mendiskreditkan pemerintah. Jadi terhadap kritik apapun yang namanya Kepala Daerah, Bu Tiwi itu selalu terbuka asalkan kritik tersebut tujuannya untuk kebaikan Kabupaten Purbalingga,” kata Bupati Tiwi dalam acara Pengukuhan Pengurus Paguyuban Ketua RT (PKRT) Kecamatan & Desa serta Penyerahan SK Penyesuaian Masa Jabatan Anggota BPD se-Kecamatan Kemangkon.
Berkaitan dengan kritik jalan rusak, menurut Bupati masalah penanganan infrastruktur adalah hal yang mudah, karena asal ada dananya akan selesai. Namun tidak dengan penanganan kemiskinan, penurunan stunting, pembangunan manusia yang butuh strategi cerdas, tidak sekadar dana. Sehingga masalah infrastruktur sengaja, Ia alokasikan di tahun terakhir pemerintahannya.
Banyak hal penting yang harus dilakukan pada awal pemerintahannya. Mulai dari penanganan Covid-19 melalui jaring pengaman sosial. Tahun kedua, pemulihan ekonomi pasca pandemi dan berhasil menaikan pertumbuhan ekonomi Purbalingga dari -1,32% menjadi 5,42%.
Tahun ketiga, pembangunan manusia melalui UHC yang memberi akses pelayanan kesehatan gratis bagi warga tidak mampu, dan mengangkat 2132 guru honorer menjadi PPPK. Tahun keempat penanganan kemiskinan yang berhasil diturunkan sebanyak 0,81% dan menjadi yang terbaik se-Jawa Tengah.
Bupati mengingatkan, tahun politik biasanya sarat akan black campaign, saling cela mencela. Oleh karena itu, Ia mengajak para Ketua RT dan BPD untuk tidak terpengaruh terhadap hal tersebut.
“Jaga bareng-bareng agar situasi kondusifitas wilayah di Kecamatan Kemangkon ini bisa baik, bisa aman, bisa kondusif,” katanya.
Bupati Tiwi mengucapkan terima kasih kepada para Ketua RT yang selama 3 setengah tahun telah sengkuyung dan mendukung program Pemkab Purbalingga. Sehingga selama ini penyelenggaraan pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan bisa berlangsung lancar tanpa halangan.
“Akan tetapi Bu Tiwi sadar yang namanya pemerintahan tidak 100% berjalan sempurna. Pemerintahan dipimpin oleh manusia biasa dan manusia pasti punya kurang dan keterbatasan. Satu sisi pasti ada program yang baik tapi satu sisi pasti ada hal-hal yang kurang sempurna,” katanya.(*)