Bupati Magelang Minta Maaf, Delapan Bulan Menjabat Belum Penuhi Janji

Jatengpress.com, Kota Mungkid – Bupati Grengseng Pamuji meminta maaf kepada masyarakat Kabupaten Magelang karena sudah 8 bulan menjabat, tetapi belum bisa memenuhi janji-janji politiknya.

Hal itu diutarakan saat membuka ruang aspirasi Bupati di Kantor Camat Pakis, Selasa (11/11/2025). Bersama bupati ada jajaran Forkopimda Kabupaten Magelang dan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait. 

Grengseng Pamuji mengatakan, ruang aspirasi ini bertujuan agar pemerintah lebih dekat dengan masyarakat agar dapat mendengarkan dan menyerap secara langsung masukan opini gagasan dan kritik dari masyarakat untuk membangun Kabupaten Magelang.

“Melalui ruang aspirasi ini kami akan minta saran, masukan dan mungkin kritik dari panjenengan semua sebagai bahan perencanaan pembangunan di masa yang akan datang,” katanya.

Untuk diketahui, ruang aspirasi Bupati ini telah diselenggarakan di beberapa kecamatan di Kabupaten Magelang. Dari forum tersebut didapati di setiap kecamatan memiliki permasalahan dan kebutuhan berbeda, mulai permintaan infrastruktur, pengelolaan sampah, fasilitas kesehatan, pendidikan, pertanian dan sebagainya.

Kali ini, Grengseng juga minta maaf karena selama 8 bulan menjabat bersama Wakil Bupati Magelang Sahid belum bisa sepenuhnya mewujudkan janji-janji politiknya karena keterbatasan anggaran daerah.

Namun, menurut dia, selama 8 bulan ini Pemkab Magelang telah melaksanakan beberapa program untuk masyarakat. Antara lain, membagikan seragam sekolah gratis kepada siswa SD dan SMP negeri. Untuk sekolah swasta MI dan MTs belum bisa mendapatkan semua karena keterbatasan anggaran.

“Semoga di anggaran 2026 ke depan bantuan seragam gratis ini bisa lebih merata bagi sekolah negeri dan swasta, baik SD dan SMP,” harap Grengseng.

Kemudian, Pemkab Magelang juga telah memberikan fasilitas antar jemput anak sekolah gratis (Angkutan Aman) meski belum semua terlayani. Saat ini Dinas Perhubungan baru melayani 9 rute.

“Rencana tahun depan akan ditambah lagi menjadi 12 rute,” kata Grengseng.

Program lain adalah pemberian layanan kesehatan rawat inap gratis bagi warga berKTP Kabupaten Magelang di rumah sakit milik Pemkab Magelang. Program ini sudah berjalan 2 bulan.

Meski pelayanan tersebut masih perlu ditingkatkan untuk mengampu dalam jumlah lebih banyak. Pemkab Magelang juga telah memberikan bea siswa bagi pemuda berprestasi terutama bagi mahasiswa yang baru masuk kuliah.

Tahun 2025 ini Pemkab Magelang baru bisa menganggarkan dan memberikan layanan bagi 600 pemuda berprestasi. Tahun 2026 Pemda akan memberikan ke 1.000 orang pemuda berprestasi.

Camat Pakis, Rahmat Pambudi dalam laporannya menyampaikan, kehadiran ruang aspirasi Bupati ini merupakan langkah nyata untuk mewujudkan birokrasi melayani dengan lebih dekat, responsif dan solutif bagi masyarakat.

Kecamatan Pakis memiliki 20 desa dengan potensi cukup banyak. Antara lain, di bidang pertanian yang menjadi sumber hortikultura di Kabupaten Magelang. Pemasok utama bunga mawar tabur di pasaran Kabupaten Magelang dan sekitarnya.

Du Kecamatan Pakis ada perkebunan kopi, sementara peternakan Paksi memiliki peternakan sapi potong, domba ayam petelur, itik petelur dan kelinci. Di sektor wisata, Pakis memiliki Top Selfie yang telah membahana, Grenden, Embung Gumelem, Desa Wisata dan potensi alam Gunung Merbabu.

Di sektor UMKM, Pakis juga terdapat banyak produk unggulan yang menjadi kebanggaan. Yaitu, pande besi yang sudah mendunia dan sudah ekspor ke mancanegara. Pakis juga memiliki tradisi yang cukup kental yakni Nyadran di Gunung Balak, pementasan wayang dan lain sebagainya.

Menurut dia, potensi itu berpeluang besar bila dimanfaatkan dan sejalan dengan program pemerintah seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG). Namun, dari segala potensi ini tentu masih ada kekurangan yang harus dibangun secara bersama-sama. Yaitu, ketergantungan sektor pertanian pada cuaca dan iklim dan fluktuasi harga seria kondisi UMKM yang mengalami keterbatasan modal.

Terkait Sumber Daya Manusia (SDM),  Rahmat melaporkan angka pernikahan di Pakis masih tinggi, keterampilan masyarakat yang masih pada tingkatan produksi bahan mentah dan paling perlu ditangani adalah anak tidak sekolah di Kecamatan Pakis.

Kesehatan sosial di Kecamatan Pakis masih terdapat kasus Stunting yang masih di angka 16 persen, gizi kurang dan masalah sanitasi yang perlu ditangani bersama dan infrastruktur serta perbaikan jalan, pengelolaan sampah dan penanganan limbah.

“Semua ini membutuhkan sinergi antara pemerintah kecamatan, desa dan kabupaten serta masyarakat. Namun kami percaya ruang aspirasi ini akan menjadi sarana untuk mempercepat pelayanan birokrasi yang efektif dan tepat sasaran,” kata Rahmat.

Rahmat juga mengucapkan terimakasih atas program kesehatan gratis dan pelayanan kependudukan di kecamatan yang telah dirasakan oleh masyarakat. (TB)