Jatengpress.com, Kota Mungkid – Pemerintah Kabupaten Magelang kembali menyelenggarakan ruang aspirasi Bupati bersama Forkopimda Forum ruang aspirasi di Kantor Camat Grabag dipimpin langsung oleh Bupati Magelang Grengseng Pamuji didampingi seluruh OPD terkait, Kamis (30/10/2025).
Bupati Grengseng menyampaikan, ruang aspirasi ini bertujuan agar pemerintah lebih mendekatkan diri kepada masyarakat sehingga dapat mendengarkan dan menyerap masukan opini gagasan dan kritik dari masyarakat untuk membangun Kabupaten Magelang.
“Kami minta saran, masukan dan mungkin kritik dari panjenengan semua sebagai bahan perencanaan pembangunan di masa yang akan datang,” kata Grengseng Pamuji.
Untuk diketahui, ruang aspirasi Bupati telah dilakukan di beberapa kecamatan di Kabupaten Magelang. Dari forum tersebut didapati di tiap-tiap kecamatan memiliki permasalahan dan kebutuhan berbeda beda, mulai dari permintaan infrastruktur, pengelolaan sampah, fasilitas kesehatan, pendidikan, pertanian dan sebagainya.
Namun, melalui saran dan masukan dari masyarakat ini pemerintah akan mengkaji dan merumuskan skala prioritas pembangunan yang akan dilaksanakan oleh pemerintah.
“Tentu karena keterbatasan anggaran, maka kami tidak bisa melaksanakan pembangunan sekaligus, maka melalui skala prioritas ini nanti kita akan mulai secara bertahap,” ujar Grengseng.
Wakil Bupati Magelang Sahid menyebut yang telah dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Magelang selama 8 bulan terakhir. Antara lain, memberikan seragam sekolah gratis kepada siswa SD dan SMP di Kabupaten Magelang. Kendati demikian untuk sekolah swasta Mi Madrasah belum bisa mendapatkan semua, namun demikian sebagian juga sudah menerima.
“Semoga di anggaran 2026 ke depan bantuan seragam gratis ini bisa lebih merata bagi sekolah negeri dan swasta, baik SD dan SMP,” harap Sahid.
Pemerintah Kabupaten Magelang juga telah memberikan fasilitas antar jemput anak sekolah gratis (Angkutan Aman) meskipun belum semua terlayani. Saat ini Dinas Perhubungan Kabupaten Magelang telah melayani 9 rute yang sudah mulai beroperasi.
“Rencana tahun depan akan ditambah lagi menjadi 12 rute,” kata Sahid.
Pemerintah Kabupaten Magelang juga telah memberikan layanan kesehatan rawat inap gratis bagi masyarakat yang memiliki KTP Kabupaten Magelang di rumah sakit milik pemerintah Kabupaten Magelang, yang saat ini sudah berjalan selama dua bulan.
Sahid mengakui, pelayanan itu masih perlu ditingkatkan kembali untuk mengampu banyaknya masyarakat di Kabupaten Magelang. Oleh karena itu Pemerintah telah berupaya untuk meningkatkan puskesmas Grabag dan Puskesmas Salaman menjadi rumah sakit tipe D yang bisa melayani masyarakat, sehingga di Rumah Sakit Merah Putih dan Muntilan tidak mengalami overload.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Magelang juga telah memberikan bantuan berupa bea siswa bagi pemuda berprestasi utamanya bagi mahasiswa yang baru saja masuk kuliah. Untuk diketahui untuk tahun 2025 Pemerintah Kabupaten Magelang baru bisa menganggarkan dan memberikan layanan tersebut kepada 600 orang pemuda berprestasi. Namun demikian di tahun 2026 Pemerintah akan memberikan kepada 1.000 orang pemuda berprestasi.
Sementara itu, Camat Grabag, Sri Utari melaporkan, sejalan visi misi Bupati dan Wakil Bupati Magelang (Aman, Nyaman, Religius, Unggul dan Sejahtera), jajaran pemerintah Kecamatan Grabag berkomitmen akan mendukung penuh kehadiran ruang aspirasi Bupati, yang merupakan langkah nyata untuk mewujudkan birokrasi melayani yang lebih dekat, responsif dan solutif bagi masyarakat.
“Kami yakin dengan adanya ruang aspirasi ini, berbagai masukan gagasan dari masyarakat dapat langsung di dengar dan ditindaklanjuti, sehingga pembangunan lebih tepat sasaran,” kata Sri Utari.
Sri Utari menjelaskan, Kecamatan Grabag yang terdiri dari 28 desa memiliki potensi yang sangat besar, baik dibidang pertanian, pariwisata, perkebunan, UMKM maupun sumber daya manusianya masih terdapat berbagai tantangan yang perlu dihadapi bersama.
Ada 4 tantangan utama yang patut menjadi perhatian di wilayah Kecamatan Grabag. Yaitu, UMKM di mana usaha masyarakat masih berskala kecil dengan modal terbatas dan pemasaran yang belum luas, kemudian sumber daya manusia dimana keterampilan masyarakat masih perlu ditingkatkan dan masih banyak dijumpai anak-anak yang tidak sekolah.
Hal lainnya lagi adalah kesehatan dan sosial masih terdapat sejumlah kasus stunting, gizi kurang dan masalah sanitasi yang perlu ditangani bersama. Kemudian infrastruktur dan lingkungan, perbaikan jalan, akses internet serta pengelolaan sampah dan limbah yang masih perlu penguatan.
Menurutnya, semua itu perlu adanya sinergitas antara pemerintah kabupaten, pemerintah kecamatan, pemerintah desa serta masyarakat. Melalui kegiatan ini Sri Utari berharap aspirasi masyarakat dapat tersampaikan dengan baik. OPD dapat memberikan solusi langsung maupun tindak lanjut dari program.
“Kami percaya sarana ruang aspirasi bupati akan menjadi sarana mempercepat pelayanan birokrasi yang efektif, transparan dan tepat sasaran,” katanya. (TB)




