Jatengpress.com, Wonogiri – Pemerintah Kabupaten Wonogiri turut memperingati Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) Tahun 2025 di Alun-alun Giri Krida Bakti Wonogiri, Minggu (7/12). Momentum peringatan ini mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menolak praktik korupsi serta memperkuat nilai kejujuran, integritas, dan tanggung jawab. Bupati Wonogiri Setyo Sukarno mengatakan peningkatan kesadaran publik terhadap bahaya korupsi dan upaya konkret pencegahannya adalah hal yang penting. Isu korupsi merupakan salah satu fokus strategis nasional. “Dampak korupsi tidak hanya merugikan negara, tetapi juga kehidupan sosial, ekonomi, serta politik bangsa,” tegas Bupati.
Agenda pemberantasan korupsi menjadi bagian dari Delapan Prioritas Nasional yang merupakan turunan dari Asta Cita Presiden, khususnya prioritas ke-7 terkait penguatan reformasi hukum, politik, birokrasi, serta pencegahan dan pemberantasan korupsi. Bupati juga memaparkan kondisi penanganan korupsi di Indonesia melalui sejumlah data indikator. Dimana diketahui resiko terjadinya korupsi masih ada.
Berbagai program pencegahan terus dilakukan agar budaya antikorupsi terbangun kuat di lingkungan pemerintahan maupun masyarakat. Dalam RPJMD Wonogiri 2025–2029 telah ditetapkan indikator penguatan integritas sebagai langkah nyata pencegahan korupsi.
“Kami telah membangun sistem yang mendukung tata kelola pemerintahan yang bersih dan akuntabel. Namun, keberhasilan strategi tersebut tetap memerlukan sosialisasi dan internalisasi nilai antikorupsi secara berkelanjutan.”
Dirinya juga mengajak seluruh stakeholder untuk bersatu dalam menyukseskan Hakordia 2025 di Wonogiri. Dalam peringatan Hakordia itu turut dipentaskan drama antikorupsi. Drama itu menceritakan soal pegawai yang menolak untuk melakukan korupsi dan bisa menjadi contoh bagi pegawai lainnya.
“Mari kita manfaatkan momentum ini untuk bersinergi, meningkatkan kesadaran bahaya korupsi, menyebarluaskan nilai integritas, serta menumbuhkan semangat kolektif dan solidaritas dalam melawan korupsi,” imbuhnya. (Pm)
