Jatengpress.com, Boyolali – Jenazah pendaki Gunung Merbabu Sugeng Parwoto (50) seorang ASN Dinas Kesehatan (Dinkes) Temanggung warga Dukuh Krajan, Rt 04/Rw 04, Kelurahan Tlogorejo, Kecamatan/Kabupaten Temanggung, berhasi dievakuasi sekitar pukul 12.07 WIB,Jumat (25/4/2025). Jenazah kemudian dibawa menggunakan ambulan ke RS dr Moewardi Solo dan rencananya dimakamkan di Dukuh Kertonatan, RT.04/02, Desa Kertonatan, Kec. Kartasura, Kabupaten Sukoharjo
Sugeng mendaki sejak tanggal 18 April 2025 dan dinyatakan hilang pada Senin (21/4/2025). Upaya pencarian melibatkan ratusan instansi dan relawan hingga pada Kamis (24/4/2025) berhasil ditemukan jenazahnya. Evakuasi dilakukan mulai Jumat (25/4/2025) pagi.
Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Boyolali, Suratno dalam rilisnya yang dikirim ke media mengungkapkan, proses evakuasi korban mulai dilakukan Jumat pagi dan sampai ke posko Timboa sekitar pukul 12.07 WIB. “Setelah jenazah dibawa ambulan ke rumah sakit, operasi pencarian pendaki yang melibatkan ratusan orang dari 62 lembaga dan komunitas relawan dinyatakan ditutup,” kata Suratno, Jumat (25/4/2025).

Berikut Kronologi lengkap hilangnya Sugeng Parwoto hingga ditemukan meninggal dunia dan proses evakuasinya :
Survivor atas nama Sugeng Parwoto (50 tahun) telah melakukan pendakian pada hari Jumat, 18 April 2025 bersama 2 orang temannya dari basecamp Timboa dan bertemu di pos 5 dengan rombongan 6 orang temannya. Sabtu, 19 April 2025 dini hari rombongan pendakian yang telah mendirikan tenda di Pos 5 dengan Sugeng Parwoto, pukul 04.00 WIB, Sugeng Parwoto beserta tendanya sudah tidak ada di lokasi camp, hanya meninggalkan sepasang sepatu dan mantel warna hijau daun.
Pukul 11.30 WIB rombongan mencoba untuk memastikan ke puncak syarif namun tidak ada tanda-tanda keberadaan Sugeng Parwoto. Hingga hari minggu malam Sugeng Parwoto tidak kunjung pulang ke rumah yang telah ditunggu oleh keluarga.
Senin, 21 April 2025 relawan dari basecamp berinisiatif untuk mencari survivor beserta dengan relawan lainnya yang terdiri dari Seri, Gesang dan 2 orang dari 6 rombongan bertujuan assesment untuk persiapan pembukaan posko lanjutan. Posko dibuka pada hari senin , 21 April 2025, pukul 20:00 WIB Lokasi Posko operasi SAR bertempatkan di Basecamp Timboa, Dk. Margomulyo, RT.01/01, Ds. Ngadirojo, Kec. Gladagsari, Kab. Boyolali oleh BPBD Kab. Boyolali.
Selasa, 22 April 2025, pukul 05:30 WIB. Persiapan layout dan form pendataan personil, kelengkapan, dan pengelompokan anggota SRU dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
1. Pukul 06:40 WIB. SRU DUKLOG (4 Personil) : Pemberangkatan dukungan logistic di pos 6 Jembatan sirotol mustakhin.
2. Pukul 08:WIB, SRU II dan SRU III : Persiapan Pemberangkatan SRU Penyisiran SRU II (14 Personil) tujuan Kedung Wewe sampai dengan Simpang Pos 1, SRU III (15 Personil) tujuan Lemah duwur sampai dengan Jalur lama antara Pos 2 dan Pos 3.
3. Pukul 09:00 SRU I (4 personil) : Penyisiran terposisi di bukit kethu (jalur air bagian utara atau beda bukit dengan jalur bukit).
4. Pukul 09:52 WIB. SRU DUKLOG (4 Personil) : Tim bertemu SRU I di bukit Kethu.
5. Pukul 10:24 WIB. SRU III (14 Personil) : Tim sampai di Pos 1 dan bersiap lanjut ke Pos 2
6. Pukul 10:52 WIB. SRU II (15 personil) : Penyisiran sungai dibagi menjadi 2 tim, penyisiran punggungan dan sungainya tujuan Arah menuju ndalir (sungai ndalir berada di atas Pos 1 atau simpangan arah ke puncak dan merupakan jalur air).
7. Pukul 11:09 WIB. SRU III : Penyisiran di pertengahan Pos 2 – Pos 3 kabut turun, jarak pandang 20 m.
8. Pukul 12:23 WIB. SRU III : Mulai penyisiran dari Pos 3 ke bawah dan perubahan rencana pembagian tim untuk stay dan lanjut penyisiran Dari jumah anggota 15 personil, 10 Personil Temanggung, 9 personil stay.
9. Pukul 12:25 WIB Pemberangkatan SRU IV (21 Personil) : Penyisiran menuju Arah Pos 3 dari tempuran ke bawah lewat lajur kanan.
10. Pukul 12:30 WIB Pemberangkatan SRU V (23 Personil) : Penyisiran menuju arah Pos 3 dari tempuran ke bawah lewat lajur kiri.
11. Pukul 14:00 WIB. Pemberangkatan SRU Flying Camp (7 Personil) : Pemberangkatan Duklog dan tenda ke Pos 3.
Pada pukul 18:30 di laksanakan evaluasi dan renncana operasi bersama tim gabungan yang di pimpin dari Basarnas Pos Surakarta dengan berdasarkan hasil dari Recording kegiatan dari masing-masing SRU yang sudah di jalankan. Hasil dari Evaluasi belum didapatkan petunjuk keberadaan Survivor.
Rabu, 23 April 2025 pukul 05:47 WIB, SRU 1 (25 Personil) pemberangkatan menuju ke pos 3, bergabung dengan team flying camp dilanjut penyisiran di area titik datum (pos 3) hingga 3 kali penyisiran. Setelah itu dilanjut penyisiran dari Geger Sapi ke arah barat – kawah – bawah Puncak Jenasin – Puncak Syarif – Puncak Prengkowati dan dilanjutkan dengan pengamatan SRU selanjutnya dengan rincian kegiatan antara lain :
1. Pukul 08:00 WIB SRU 2 SELO (15 Personil) : Melakukan pengamatan pemberangkatan dari base camp gancik menuju puncak syarif.
2. Pukul 08.45 WIB SRU 3 : Perjalanan dari posko induk melakukan penyisiran di area Mricik.
3. Pukul 12:42 WIB. SRU 4 (16 Personil) : Pemberangkatan dari mongkrong ke Gumuk Ketu, namun belum sampai ke titik target.
4. Pukul 12:53 WIB. SRU 5 ( Personil) : Pemberangkatan dari posko induk, flying camp di geger sapi melakukan penyisiran dengan target titik IMEI dan Puncak Syarif. (2 hari, 1 malam)
5. Pukul 14:01 WIB. SRU 6 ( Personil ) : Pemberangkatan dari posko induk tujuan ke pos 3, untuk dukungan logistik.
6. Pemberangkatan SRU pada malam hari dari sekber DIY untuk menyusul tim yang flying camp di pos 3.
Kamis, 24 April 2025 pukul 17.15 WIB tim SAR gabungan berhasil menemukan payung warna orange, topi warna abu, frame tenda 1 set, HP redmi, kaos serta dompet yang berisi identitas atas nama Sugeng Parwoto, sebagaimana peralatan yang dibawa oleh survivor.
Lokasi penemuan di tebing antara pos 4 dan pos 5. Tim SAR gabungan mencoba untuk menyisir sekitar area dan ditemukan survivor dengan titik koordinat 07º26’40“S – 110 º26’56.2”E dalam keadaan MD (Meninggal Dunia) pukul 17:30 WIB.
Setelah mendapatkan informasi tersebut, tim SAR gabungan segera melakukan assesment untuk mlaksanakan perencanaan proses evakuasi tetapi saat sampai di titik koordinat yang berdekatan dengan lokasi korban terdapat kendala antara lain : keadaan cuaca hujan lebat disertai kabut, keadaan medan yang berada di pinggir tebing, dan minim penerangan.
Berdasarkan hasil evaluasi di Posko Operasi SAR Gabungan Basecamp Timboa perihal rencana proses evakuasi akan dilaksanakan pada hari Jum’at, 25 April 2025 dengan rencana operasi yang sudah disepakati bersama.
Jum’at, 25 April 2025 pukul 02:50 WIB SRU DARLOG sampai di pos 3 dan ikut bergabung dengan tim flying camp untuk membantu proses estafet korban dan perlengkapan evakuasi tim. Selanjutnya melakukan pengamatan pemberangkatan tim dengan rincian kegiatan antara lain :
1. Pukul 07:11 WIB TRIP 1 (20 personil) : Pemberangkatan awal dari pos 3 dari AGL, HNC, WANADRI, Warga Lokal, Basarnas.
2. Pukul 08:00 WIB TRIP 1 : Tim awal sampai di lokasi yang berdekatan dengan titik koordinat korban dan melaksanakan persiapan proses evakuasi.
3. Pukul 08:25 WIB TRIP 1 : Proses evakuasi dan permintaan pengiriman tandu basket dari Posko Induk Basecamp Timboa.
4. Pukul 09:20 WIB TRIP 2 (26 personil) : Berangkat dari pos induk untuk melaksanakan dukungan logistik dan estafet.
5. Pukul 09:23 WIB TRIP 1 : Proses evakuasi perjalan turun dari titik koordinat menuju pos 3 secara estafet.
6. Pukul 11:06 WIB TRIP 2 : Tim sampai di pos 2 dan menunggu estafet evakuasi.
7. Pukul 12:07 WIB : Korban dimasukan ke Ambulance oleh tim dan dirujuk ke RSUD Dr. Moewardi, Surakarta.
8. Pukul 12:57 WIB : Penutupan Operasi SAR Gabungan di Posko Basecamp Timboa. Berdasarkan permintaan dari keluarga atau istri korban bahwa rencana pemakaman akan dilakukan di Dk. Kertonatan, RT.04/02, Ds. Kertonatan, Kec. Kartasura, Kab. Sukoharjo yang merupakan alamat rumah keluarga istri korban. (*)