Jatengpress.com, Kota Mungkid – Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Kabupaten Magelang periode 2025-2030, Senin (17/11/2025) dilantik Bupati Grengseng Pamuji di Pendapa Rumah Dinas Bupati Magelang.
KSBN beranggotakan 70 orang yang melibatkan unsur instansi pemerintah, instansi vertikal, sanggar seni, komunitas budaya, serta para pelaku seni dan budayawan.
Bupati Grengseng menekankan, KSBN merupakan organisasi strategis yang memiliki peran penting dalam merawat jati diri bangsa melalui seni dan budaya. Dia menyebut KSBN sebagai jembatan antara warisan budaya masa lalu dan inovasi seni masa kini.
“KSBN adalah wadah para seniman, budayawan, pemerhati budaya, dan seluruh masyarakat yang peduli pada seni tradisi. Saya berharap KSBN dapat menjadi penghubung antara nilai-nilai budaya leluhur dan semangat kreativitas generasi saat ini, ” harapnya.
Grengseng menyatakan, Kabupaten Magelang dianugerahi kekayaan budaya yang luar biasa. Dia menilai, keberadaan Candi Borobudur, Mendut, dan Pawon serta candi-candi kecil lain bukan hanya simbol sejarah, tetapi sumber kekuatan identitas daerah.
“Tantangan terbesar kita hari ini adalah bagaimana memastikan generasi muda benar-benar siap dan mau menjadi estafet utama dalam melestarikan budaya dan adab bangsa. Mereka harus tumbuh sebagai generasi yang memahami akar sejarahnya, mencintai tradisi daerahnya,” kata Grengseng.
Ia menambahkan, Pemerintah Daerah berkomitmen memperkuat kolaborasi melalui berbagai program Disdikbud, penyelenggaraan kegiatan seni, pendampingan komunitas, hingga penyediaan ruang-ruang ekspresi yang inklusif bagi anak muda.
“Kami ingin memastikan mereka memiliki akses, kesempatan, dan ruang kreatif yang memadai agar bisa terlibat langsung dalam revitalisasi kebudayaan daerah,” tandasnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang, Slamet Achmad Husein, menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
“Membangun sinergi antara pemerintah, komunitas, dan pelaku seni budaya, sekaligus memperkuat identitas seni serta melestarikan tradisi yang kita miliki, ” kata Husein, selaku panitia penyelenggara.
Husein menyebut Kabupaten Magelang telah melewati satu periode pengabdian KSBN 2019 – 2025, yang menurutnya telah berperan besar dalam mengawal Pokok-Pokok Kebijakan Daerah (PPKD) terkait kebudayaan.
“Kami berterima kasih kepada pengurus sebelumnya yang telah bersama-sama menjaga PPKD Kabupaten Magelang. PPKD ini, pertama kali disampaikan langsung oleh Bupati terdahulu kepada Presiden pada Kongres Kebudayaan ,” ujarnya.
PPKD diperbarui setiap tahun mengikuti perkembangan kebudayaan di daerah ini, yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi atraksi budaya bernilai tinggi sebagai daya tarik wisata.
Ketua Umum KSBN Kabupaten Magelang periode 2025-2030, Ki Mantep Sudarsono, mengatakan, tugas yang diemban kepengurusan baru bukanlah hal ringan. Namun, dia yakin KSBN dapat memperkuat kontribusinya dalam pelestarian seni dan budaya Nusantara.
“Amanah ini tentu bukan hal yang mudah. Tetapi dengan gotong royong, kita bisa menjadikan KSBN ruang perjuangan untuk menguatkan karakter bangsa dan melestarikan jati diri kita, ” ucapnya.
Ki Mantep melihat, modernisasi dan perkembangan global menjadi tantangan tersendiri bagi dunia kebudayaan. Karena itu, KSBN tidak hanya berkewajiban menjaga tradisi, tetapi juga mengaktualisasikannya agar relevan bagi generasi muda.
Dia menyebut sejumlah fokus program KSBN ke depan. Antara lain, penguatan jaringan dan konsolidasi organisasi di seluruh daerah, pemberdayaan seniman dan komunitas budaya di akar rumput, serta pengembangan ekosistem seni yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kami akan memanfaatkan teknologi dan media digital untuk memperluas akses dan promosi karya budaya Nusantara. Sinergi dengan pemerintah, dunia pendidikan, dan para pemangku kepentingan harus terus diperkuat ,” katanya.
Pelantikan KSBN yang baru diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat gerakan pelestarian seni budaya daerah. Pemda beserta KSBN bertekad menghadirkan ekosistem budaya yang tidak hanya mempertahankan tradisi, tetapi juga mendorong kreativitas dan inovasi, sehingga seni budaya daerah mampu bersaing dan dikenal di tingkat nasional maupun internasional. (TB)






