Jatengpress.com, Karanganyar-Sebanyak 408 atlet taekwondo mengikuti kejuaraan Anaya Azana Taekwondo Championship 2025 yang digelar di Anaya Ayana Hotel, Tawangmangu, pada Sabtu, 27 Desember 2025. Kejuaraan tingkat kabupaten ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Karanganyar yang ke-108.
Ketua Pengcab Taekwondo Karanganyar, Kurniadi Maulato, saat membuka acara menyampaikan bahwa kompetisi ini bertujuan untuk menjaring bibit atlet berprestasi di wilayah tersebut.
“Semoga kejuaraan yang kita selenggarakan satu hari ini bisa berlangsung dengan lancar, aman, sukses, serta kita dapatkan peta calon atlet berprestasi yang akan mengharumkan nama Kabupaten Karanganyar,” ujar Kurniadi.
Ia juga menambahkan bahwa prestasi taekwondo di Karanganyar terus meningkat, terbukti dengan pengiriman enam atlet ke ajang Porprov Jawa Tengah tahun ini dari yang semula ditargetkan hanya tiga atau lima atlet.
Ketua Panitia, Jarot Novianto memberikan laporan mendalam mengenai teknis dan pembagian kategori dalam kejuaraan ini. Ia merinci bahwa dari total 408 peserta, peminat terbanyak berada di kategori kyorugi atau pertarungan dengan jumlah 326 atlet. Sementara itu, untuk kategori poomsae atau jurus diikuti oleh 67 atlet, dan kategori terbaru yaitu virtual taekwondo diikuti oleh 15 atlet.
“Dalam Kejurkab tahun ini, kita memperkenalkan kategori baru yaitu Virtual Taekwondo. Mungkin untuk di Jawa Tengah baru di Kabupaten Karanganyar yang memperkenalkan kategori ini,” jelas Jarot dalam laporannya.
Ia menambahkan bahwa inovasi ini merupakan langkah maju bagi perkembangan olahraga taekwondo di wilayah tersebut.
Mengenai manajemen pertandingan, Jarot menjelaskan bahwa panitia menyediakan tiga lapangan dengan peruntukan yang berbeda-beda. Lapangan satu digunakan untuk kategori poomsae, lapangan dua untuk kyorugi, dan lapangan tiga khusus untuk virtual taekwondo. Untuk menjaga kualitas kompetisi, setiap lapangan didukung oleh delapan wasit yang bertugas secara bergantian, terdiri dari tiga wasit sudut dan satu wasit tengah.
Meskipun belum menggunakan teknologi Protector Scoring System (PSS), Jarot memastikan penilaian tetap dilakukan secara transparan menggunakan perangkat digital.
“Untuk sistem penilaian, kita belum menggunakan Protector Scoring System, kita masih menggunakan Digital Scoring System. Jadi masih menggunakan DSS, belum PSS,” tambahnya.
Sebagai bentuk apresiasi, panitia memberikan penghargaan berupa medali dan piagam bagi para atlet yang berhasil meraih juara dalam ajang tersebut. (Abdul Alim)




