Solo Safari dan The Lawu Group Jalin Kerja Sama Bundling Tiket Wisata

Jatengpress.com, Karanganyar — Dalam rangka meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Karanganyar, dua destinasi unggulan di wilayah tersebut, Solo Safari dan The Lawu Group, resmi menjalin kerja sama strategis melalui program bundling tiket wisata. Program ini memberikan alternatif harga yang lebih terjangkau bagi masyarakat yang ingin berkunjung ke lebih dari satu destinasi.

Melalui kerja sama ini, pengunjung dapat memilih dua jenis paket bundling, yakni tiket masuk Solo Safari dan The Lawu Park seharga Rp62.000, serta bundling Solo Safari dan Jembatan Kaca Kemuning Sky Hills seharga Rp79.000. Harga ini dinilai lebih hemat dibandingkan pembelian tiket secara terpisah, yang bisa mencapai total lebih dari Rp100.000 untuk dua lokasi.

General Manager Solo Safari, Yustinus Sutrisno, menyatakan bahwa bundling tiket ini merupakan bagian dari strategi untuk memperkuat daya tarik wisata Karanganyar secara keseluruhan.

“Kami ingin menghadirkan solusi liburan yang lebih ekonomis dan nyaman bagi wisatawan. Dengan bundling ini, pengunjung dapat menghemat hingga 30–40 persen dari harga tiket normal,” ujar Yustinus, Senin (6/10/2025).

Sebagai informasi, harga tiket reguler akhir pekan untuk masing-masing lokasi adalah Rp75.000 untuk Solo Safari, Rp25.000 untuk The Lawu Park, dan Rp45.000 untuk Jembatan Kaca Kemuning Sky Hills.

Tiket bundling dapat dibeli di kedua lokasi wisata secara langsung. Selain itu, harga khusus juga disiapkan bagi biro perjalanan dan agen wisata.

Sementara itu, General Manager The Lawu Group, Ahmad Ridho, mengungkapkan bahwa kerja sama ini akan berlangsung selama satu tahun, dan merupakan bagian dari upaya membangun sinergi antar destinasi wisata di wilayah Soloraya.

“Kami menargetkan terjadinya aglomerasi wisata di kawasan ini. Saat ini kami juga tengah menyiapkan aplikasi digital untuk mendukung promosi dan integrasi layanan antar destinasi,” jelasnya.

Data menunjukkan bahwa saat ini Solo Safari dikunjungi sekitar 2.000 hingga 2.500 wisatawan setiap akhir pekan. Melalui program kolaboratif ini, diharapkan jumlah pengunjung meningkat menjadi 2.500 hingga 3.000 orang setiap akhir pekan, yang akan berdampak positif pada ekonomi lokal.

Kerja sama ini diharapkan menjadi model kolaborasi antar pengelola wisata yang bisa ditiru daerah lain dalam memperkuat industri pariwisata daerah. (Abdul Alim)