JATENGPRESS, SEMARANG – Pihak Universitas Diponegoro Semarang menerjunkan tim investigasi untuk mengetahui latar belakang meninggalnya salah satu mahasiswi Spesialis Anestesi Fakultas Kedokteran.
Diketahui, ARL seorang mahasiswi Fakultas Kedokteran Spesialis Prodi Anestesi Universitas Diponegoro ditemukan tewas di kos-kosan berlokasi di Kelurahan Lempongsari Semarang, Senin (12/8) lalu. Diduga korban bunuh diri karena diduga menjadi korban perundungan oleh senior, dan juga beratnya jam kuliah.
Polisi Masih menyelidiki kasus ini. Kapolsek Gajahmungkur Semarang, Kompol Agus Hartono yang tiba di TKP mengungkapkan, korban awal mula ditemukan oleh kekasihnya yang mendatangi ke rumah kos, karena sejak pagi tidak bisa dihubungi.
Saat tiba, kamar korban dalam keadaan terkunci dari dalam. Saat dibuka paksa, diketahui korban telah meninggal dunia.
Di tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan alat suntik yang diduga dijadikan korban untuk menyuntikkan diri ke tubuhnya. Korban menyuntikkan obat pelemas otot dosis tinggi.
Selain itu polisi juga menemukan buku harian berisi curhat korban, khususnya kerap dibully oleh senior, serta beratnya jam kuliah 18 jam.
Hingga kini Polsek Gajahmungkur dan tim Polrestabes Semarang masih terus melakukan pemeriksaan lanjutan, termasuk saksi-saksi, baik pacar korban maupun teman kuliah, serta para senior.
Humas Universitas Diponegoro Semarang, Utami Setyawati, Kamis (15/8) kepada wartawan menerangkan, hingga saat ini pihak Undip masih mendalami dengan menerjunkan tim investigasi internal Undip.
Undip juga membantah bahwa kematian korban karena bunuh diri, melainkan karena korban memiliki riwayat penyakit. Selain itu, lanjut Utami, korban juga tidak mengalami perundungan.
Selanjutnya pihak Undip menyerahkan proses penyelidikan kepada pihak kepolisian.
Ketua IDI Jawa Tengah, dr Telogo Wismo Agung Durmanto, Kamis (14/8) sore menyatakan berbela sungkawa atas meninggalnya korban.
Korban merupakan anggota IDI Kota Tegal, masuk ke dalam wilayah IDI Jawa Tengah.
Ia mengatakan, IDI Jawa Tengah bekerjasama dengan aparat kepolisian untuk mengungkap kasus ini.
Diakui, berdasar informasi dari aparat kepolisian, memang ada curhatan oleh almarhumah yang menjadi titik awal untuk melakukan investigasi. (Cip)