Bawaslu Kota Magelang Waspadai Potensi Kecurangan Pilkada

JATENGPRESS, MAGELANG – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Magelang siap mewaspadai adanya potensi berbagai kerawanan yang timbul dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.

Ketua Bawaslu Kota Magelang Maludin Taufiq menyebut berkaca pada pilkada 2020, kerawanan didominasi laporan politik uang dan saling melapor antar kubu pasangan calon (paslon).

“Walaupun setelah diteliti, dugaan ada kecurangan atau pelanggaran tidak masuk kategori berat,” katanya, usai sosialisasi pengawasan partisipasif pada pemilihan 2024 di Kasuari Exotic Resort, Magelang, Kamis (15/9).

Di sisi lain, kata Taufiq, kerawanan yang tidak kalah penting diwaspadai tahap penghitungan suara. “Berdasarkan pengalaman pemilihan sebelumnya, terpantau banyak terjadi kelebihan asurat suara atau kurang,” ujarnya.

Sebagai solusi yang disepakati ketika itu, dilakukan membuka kotak suara. “Ternyata ada surat suara tidak masuk kotak yang seharusnya.”

Menyinggung kemungkinan berita hoak, menurut dia, masalah itu ditangani oleh Gugus Tugas yang ada di provinsi. “Kalau di daerah lebih banyak tempuh melalui langkah-langkah pencegahan,” ujar Taufiq

Dia juga menekankan pengawasan terhadap para penyandang disabilitas. Karena pada Pemilu lalu, tidak tersedia surat suara braile. 

Taufiq mencatat, di Kota Magelang ada sekitar 500 pemilih merupakan kaum difabel. Mayoritas tuna netra yang saat nyoblos mesti membutuhkan tenaga pendamping. “Mereka seharusnya mendapat layanan sesuai kondisinya,” harapnya. (*)