JATENGPRESS, REMBANG – Rumah BUMN Rembang yang dikelola PT Semen Gresik akan menggelar festival kuliner, bertajuk “Jajan Fest” di halaman Taman Kartini Rembang, tanggal 13 – 15 September 2024.
Ketua panitia kegiatan “Jajan Fest”, Achmad Ghufron Nurrosyid kepada media menjelaskan, acara ini sebagai bentuk kepedulian terhadap pelaku UMKM maupun pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini kurang mendapatkan perhatian.
“Berawal dari keresahan UMKM yang menjadi binaan kami, muncul kesan ada eksklusivitas UMKM, sementara di luar sana masih banyak UMKM yang perlu mendapatkan bimbingan,” tandas Ghufron.
Festival kuliner “Jajan Fest” menyediakan 125 tinen (stand), memprioritaskan pelaku UMKM di Kabupaten Rembang. Termasuk 10 kuliner legenda khas Rembang. Antara lain, sate srepeh, es kopyor Mbah Siran, bakso ayam, rujak petis, sate laler, puthu, lontong Tuyuhan, siwalan/legen, beberapa jenis kuliner lain.
“Supaya perputaran uang semakin besar di sini, nanti kita seleksi dulu produk-produk yang akan ikut, dari sisi kualitas produknya. Per hari ini sudah ada 93 yang mendaftar,” imbuh Ghufron.
Yang menarik, peserta UMKM akan mendapatkan layanan asuransi. Misal gerobak dagangannya terbakar, berhak menerima santunan Rp 2,5 Juta. Apabila yang bersangkutan meninggal dunia, ahli warisnya akan memperoleh santunan Rp 5 Juta.
“Ini dari Askrindo, dengan premi Rp 40 Ribu per tahun. Memang kita nggak berharap musibah ya, tapi kalau hal itu terjadi, UMKM sudah ada proteksi. Kita juga kerja sama dengan pihak perizinan, agar dari sisi legalitas izin UMKM dapat dibantu,” tandasnya.
Untuk mendatangkan semakin banyak pengunjung, penyelenggara siap mengkolaborasikan dengan kegiatan lain.
“Mulai dari senam, lomba mewarnai untuk anak TK, lomba menyanyi, hingga masak gedhen yang disupport penuh oleh Penyedia Jasa Boga Indonesia. Ada sumbangan puluhan kilo gram ikan, nanti kita masak secara massal dan dibagi-bagikan kepada masyarakat,” kata pria warga Desa Sawahan Rembang ini.
Sementara itu Kepala Unit Komunikasi Dan CSR PT Semen Gresik, Sulistiyono mengungkapkan, dari sisi sejarah, Kabupaten Rembang sejak dulu menjadi pusat perdagangan.
“Jadi tidak salah kalau UMKM di Rembang terus kita perkuat dan diintervensi melalui kebijakan-kebijakan yang pro mereka,” terangnya.
Sulistiyono mengapresiasi acara “Jajan Fest”, karena bisa menjadi barometer pergerakan UMKM bagi daerah lain.
“Kami mengucapkan terima kasih dari berbagai pihak yang sudah mensupport, semoga embrio pertama ini berdampak positif untuk kemajuan UMKM di Rembang,” imbuh Sulistiyono. (yon)