Rumah Singgah Dibuka, Asa Baru untuk Kota Magelang Lebih Inklusif

Jatengpress.com, Magelang – “Kota Magelang itu kota inklusif, ramah bagi semua, sampai rumah singgah pun ada dan sangat layak.”

Demikian Wali Kota Magelang, Damar Prasetyono, usai meluncurkan Rumah Singgah dan Penyerahan Bantuan Permakanan Bagi Lansia di halaman Rumah Singgah, Kamis (22/05/2025).

Rumah Singgah dimaksud terletak di Jalan Sudirman atau bagian belakang kantor Percetakan Vita Grafika Kota Magelang. 

Kehadiran Rumah Singgah itu sebagai upaya Pemkot Magelang untuk memastikan bahwa negara hadir di tengah masyarakat, terlebih saat warganya berada dalam kondisi paling rentan.

Damar menjelaskan, Rumah Singgah menjadi wujud kepedulian dan perlindungan bagi yang menghadapi situasi darurat sosial. Baik itu penyandang disabilitas terlantar, warga yang tidak memiliki tempat tinggal, maupun korban kekerasan dan penelantaran.

Sejauh ini, menurut Damar, rumah singgah dapat menampung masyarakat rentan dari mana saja. Rumah ini berfungsi sebagai tempat tinggal sementara, sarana rehabilitasi sosial dasar, dan ruang pemulihan bagi mereka yang membutuhkan layanan lanjutan di luar.

Damar akan memastikan, Dinas Sosial (Dinsos), bersama seluruh pihak terkait, menjalankan layanan dengan pendekatan rehabilitasi sosial dasar yang terstruktur.

Mulai asesmen awal dan lanjutan, pembinaan sosial dasar, pemberian alat bantu dan perbekalan, fasilitasi dokumen kependudukan, akses pendidikan dan layanan kesehatan hingga pemulihan kepercayaan diri.

“Magelang yang kita cita-citakan menjadi kota yang tumbuh bersama. Bukan hanya kuat, tetapi kota yang menguatkan mereka yang lemah,” ungkapnya.

Kepala Dinsos Kota Magelang, Bambang Nuryanta menyatakan, kehadiran Rumah Singgah merupakan implementasi program unggulan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Magelang 2025 – 2030 kluster program Magelang: Kita Peduli.

Sasaran penerima manfaat pelayanan Rumah Singgah adalah Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya, tidak terpelihara, tidak terawat, dan tidak terurus.

“Juga PPKS yang rentan mengalami tindak kekerasan dari lingkungannya dan yang masih memiliki keluarga tetapi berpotensi mengalami tindak kekerasan, perlakuan salah, eksploitasi, dan penelantaran,” papar Bambang.

Bambang menyebut, pembangunan Rumah Singgah ini terlaksana dengan dukungan bantuan keuangan dana APBD Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp. 1,5 Miliar.

Rumah singgah ini memiliki fasilitas di antaranya ruang pelayanan, ruang dapur, ruang gudang, ruang isolasi penerima manfaat laki-laki/perempuan, ruang pelayanan penerima manfaat laki-laki/ perempuan, dan kamar mandi.

Di kesempatan itu, secara simbolis Damar menyerahkan bantuan permakanan lanjut usia (lansia). Tahun ini bantuan idiberikan kepada 1.502 orang, berupa paket sembako berisi beras 5 kg; telur 1 kg; gula pasir 1 kg; minyak goreng 1 liter. Bantuan diterimakan 12 kali dalam setahun.

Kemudian, menyerahkan alat bantu kemandirian kepada 3 penyandang disabilitas fisik berupa  phrothese (kaki palsu) dan brace (penyangga kaki). (*)




Terbaru