Sisihkan Ribuan Pesaing, Dua Inovasi Pemprov Jateng Raih Penghargaan Kemen PAN-RB

Jatengpress.com, Jakarta – Dua inovasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menerima penghargaan Outstanding Public Service Innovations (OPSI) pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2025 yang digelar Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB).

Dua inovasi dari Pemprov Jateng tersebut menyisihkan 3.051 proposal se Indonesia yang masuk ke Kemen PAN-RAB. Dari sekian yang masuk, lalu dipilih 245 finalis dan pada akhirnya hanya ada 28 penerima penghargaan.

Dua inovasi Pemprov Jateng tersebut adalah Electronic Validation Cara Cepat dan Akurat Jamin Lancarkan (E-Va Centil) Klaim BPJS karya RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto, untuk kategori penyedia pelayanan kesehatan.

Kemudian inovasi Hetero Space karya Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah, untuk kategori pemerataan ekonomi dan penguatan UMKM.

Penghargaan tersebut diterima langsung Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dalam acara Peresmian Mal Pelayanan Publik Triwulan IV dan Penghargaan OPSI-KIPP 2025 di Kantor Kementerian PAN-RB, Jakarta, Senin, 15 Desember 2025.

“Penghargaan ini merupakan satu motivasi bagi teman-teman, terutama yang di Dinas Koperasi dan UMKM, kemudian di rumah sakit (RSUD Margono Soekarjo) yang telah memberikan pelayanan publik kepada masyarakat,” kata Ahmad Luthfi usai acara.

Inovasi E-Va Centil sudah diterapkan RSUD Margono Soekarjo Purwokerto sejak 20 Maret 2018. Secara konsisten inovasi tersebut terus diperbarui dan disempurnakan setiap tahun. Inovasi tersebut dibuat untuk meningkatkan efisiensi layanan, dan memastikan seluruh klaim BPJS tervalidasi cepat dan akurat.

Gubernur mengatakan, selama penerapan, E-Va Centil telah memberikan dampak signifikan dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Di antaranya lama rawat inap di rumah sakit turun dari 7,91 hari menjadi 4,51 hari.

Ditambahkan, over cost rumah sakit turun dari Rp 7,5 miliar jadi Rp 4,4 miliar, biaya naik kelas pasien turun dari Rp 2,4 juta menjadi Rp414 ribu. Klaim BPJS terbayarkan 100% tanpa ada data yang hilang, dan perbaikan data klaim juga turun dari 5 kali menjadi kurang dari 1 kali.

Selain itu, lanjutnya, dampak lanjutan dari inovasi tersebut juga dirasakan antara lain usia harapan hidup baik dari 74,08 tahun menjadi 74,91 tahun. Kemudian indeks reformasi birokrasi naik dari 76 menjadi 83, sehingga mendapatkan predikat A atau memuaskan.

Sementara inovasi Hetero Space dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah dibuat untuk memberikan wadah anak muda dan komunitas kreatif untuk berkegiatan, berjejaring, berkolaborasi, serta mengembangkan usaha. Hal itu secara tidak langsung dapat mengatasi pengangguran melalui penciptaan peluang usaha atau lapangan kerja baru.

Dijelaskan, selama periode 2020-2022 sudah ada tiga Hetero Space yang diaktivasi di wilayah Jawa Tengah, meliputi Hetero Space di Kota Semarang, Kota Surakarta, dan Kabupaten Banyumas. Total anggota mencapai 7.072 orang.

Sebagai wadah anak muda dan komunitas kreatif, Hetero Space memiliki beberapa kegiatan unggulan seperti Hetero for Startup, Hetero Business Leap, Akademi Balatkop, Woman Ecosystem Catalyst, Hetero Games, Hetero Bootcamp, dan Hetero Goes to Village.

Dari sejumlah kegiatan itu, Hetero Space telah memberikan dampak ekonomi dan sosial, antara lain wirausaha baru tumbuh 80,43% dan rasio kewirausahaan naik menjadi 3,21%. Hetero Space juga berkontribusi menurunkan pengangguran dan kemiskinan, serta meningkatkan pendapatan daerah sebesar Rp 848,2 juta.

“Ke depan hadirnya negara dalam rangka memberikan pelayanan publik yang terbaik adalah merupakan terobosan yang harus ditingkatkan. Tidak hanya mal pelayanan publiknya tetapi bagaimana hasilnya masyarakat tidak terjadi public complain serta mempermudah akses bagi kebutuhan masyarakat,” ungkap Ahmad Luthfi.

Selain dua penghargaan yang diterima oleh Pemprov Jateng, penghargaan juga diberikan kepada Kabupaten Kebumen lewat inovasi Pandora untuk kategori program swasembada pangan, air, dan energi.

Ahmad Luthfi mengapresiasi pemerintah daerah dan instansi di Provinsi Jawa Tengah yang terus melahirkan inovasi. Ke depan ia berharap inovasi-inovasi terbaik dapat direplikasi dan digunakan secara meluas, tidak hanya di Jawa Tengah melainkan seluruh daerah di Indonesia.

“Inovasi ini semua akan berlomba-lomba. Lomba aplikasi tidak gampang. Biasanya itu pejabat ganti, aplikasinya ganti. Jadi kita jadikan satu kemudian kita evaluasi kalau perlu kita lombakan. Yang terbaik itulah yang kita gunakan untuk kebaikan pelayanan masyarakat,” katanya.

Menteri PAN-RB, Rini Widyantini, mengatakan, penghargaan ini diberikan kepada instansi pemerintah yang betul-betul memberikan inovasi pelayanan kepada masyarakat. Selain itu juga sebagai motivasi agar instansi pemerintah terus berupaya menjadi lebih baik dalam melakukan pelayanan.

“Jadi ada 3.051 proposal inovasi yang masuk ke kami. Ini suatu yang luar biasa. Kemudian terpilih 245 finalis dan akhirnya ada 28 penerima penghargaan. Penilaian dilakukan oleh pakar dan kami mintakan pendapat publik. Harapannya inovasi tidak terhenti ketika sudah mendapat penghargaan, harus terus dijalankan,” kata Rini. (*)