Videonya Sempat Viral, Pelaku Penganiayaan di Magelang Dibekuk

Jatengpress.com, Magelang – Reskrim Polresta Magelang mengamankan BW, seorang laki-laki yang diduga sebagai pelaku penganiayaan di Perum Rayyan Residence Magelang yang videonya viral di media sosial.

Penganiayaan diduga terjadi di dekat pos penjagaan Perumahan Rayyan Residence, Minggu (23/03) sekitar pukul 15.30 WIB. Akibat kejadian itu, 3 korban alami luka karenan sajam.

Menurut Budiyono (54), salah satu korban, menjelang Asar mengambil sampah di perumahan. Ketika turun di portal, bendera perumahan berjatuhan di jalan.

“Tidak ada angin, tidak ada hukan kok bendera sama jatuh bertaburan (di jalan). Terus di bawah ada suami istri nyegat saya (bawa) parang. Tanya sama saya, apakah lihat yang nyopot kontak (kunci motor). Saya bilang nggak tahu,” katanya, saat ditemui di rumahnya Ngledok, Bondowoso, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Senin (24/03).

Mendengar jawaban itu, orang itu tidak terima. Mereka berucap akan menyelesaikan dan mencari orang yang mencopot kunci.

“Terus saya tanya, kenapa bendera-bendera dihambur-hampurkan. Orang itu menanyakan kunci hilang, saya benar-benar nggak tahu. Saya minta maaf mau bongkar sampah dulu, pulang nanti ke Rayyan lagi dan Insyaallah kuncinya dicarikan sama-sama,” sambung Budiyono.

Setelah membuang sampah, dia lalu menelepon Ketua RT Perum Rayyan Residence. Dia memberitahukan jika banyak bendera perumahan berhampuran dan ada suami istri pencari jamur menanyakan kuncinya hilang.

“Saya nunggu di Rayyan (pos), sama Pak RT di-share grup (WA) ternyata warga Rayyan datang empat orang. Yang kehilangan kunci memanggil teman-temannya dan berdamai 4 orang,” ujar pria, yang juga penjaga Rayyan Residence.

Setelah teman-temannya datang sekitar 15 orang. Kemudian terjadi penganiayaan dengan sajam jenis parang yang diduga dilakukan BW. Akibatnya ada 3 orang yang terluka.

“Saya (kena) bacokan kepala sama pundak. Terus Pak Khoiri (luka) telinga, Pak Ramadan. Saya dibacok terus lari, saya nggak tahan sama darahnya (mengucur di kepala),” katanya.

“Saya melompat beteng (tembok perumahan) 2,5 meter. Saya lari ke warga sebelah (dilarikan ke RSUD Merah Putih),” ujar dia.

Akibat bacokan tersebut, dirinya mendapat jahitan di kepala. Selain itu, juga menderita luka di tangan kanan dan pundaknya.

“Ini dijahit dalam sama luar. Karena ini sangat dalam. Saya dibius nggak tahu sama sekali, saya merasakan sakit-sakit tetap tidak saya rasakan,” katanya seraya menyebutkan pulang dari RS sekitar pukul 20.00 WIB.

Ketua RT Rayyan Residence, Jarwoko menambahkan, saat berada di kantor ditelepon oleh Budiyono yang memberitahu ada orang yang mencurigakan.

“Kalau kronologi kejadian, kami pun tidak tahu persis. Jadi kami hanya ditelepon pada saat kejadian ada salah satu warga yang menghubungi kami,” katanya.

“Pelaku katanya namanya BW. Kami juga kurang paham hilang kapan (kunci), kejadiannya di mana kami tidak tahu persis,” ujarnya.

Untuk korban, kata dia, ada tiga orang. Kemudian yang dua orang Khoiri dan Ramadan berdinas di Akademi Militer (Akmil) Magelang.

“Kebetulan warga kami, dua orang itu tinggal di Rayyan dinasnya di Akademi Militer. Kedua korban itu sebenarnya ingin melerai apa permasalahannya dan menanyakan ada apa sebenarnya,” katanya.

Terpisah, Kapolresta Magelang Kombes Herbin Garbawiyata Jaya Sianipar mengatakan, pelaku saat ini sudah diamankan dan akan diproses sesuai prosedur yang berlaku.

“Untuk detailnya Pak Kasat Reskrim yang akan rilis. (Ada berapa diamankan) Nanti kita rilis, yang jelas untuk pelaku itu lebih dari satu orang dan sudah kita amankan,” kata Herbin.

Saat ditanya motif, kata Herbin, masih didalami. Karena pelaku diamankan pada Subuh.

“Ini sedang pemeriksaan intensif seperti motifnya sedang didalami, kita sampaikan,” ujarnya.

“(Korban) Korban sejauh ini tiga orang. (Korban 1 sipil dan 2 TNI) Betul (dari Akmil) Iya warga kompleks yang memang dimintai bantuan oleh pengamanan swakarsa (penjaga),” katanya. (TB)