Magelang, Jatengpress.com – Debat publik (terbuka) dua pasangan calon (paslon) bupati-wakil bupati untuk Pemilihan Bupati Magelang 2024 di Ballroom Grand Artos Hotel Magelang berjalan datar, Senin (28/10) malam.
Kedua paslon tidak dapat mengeksplor secara maksimal atas visi misi mereka di debat publik putaran pertama, dalam waktu 90 menit yang terbagi menjadi 6 segmen.
Hal itu pun diakui oleh paslon nomor 1; Sudaryanto dan Agung Trijaya (Satria) maupun paslon nomor 2; Grengseng Pamuji dan Sahid (Progress). Faktor penyebabnya, keterbatasan waktu.
Sudaryanto mengaku kurang nyaman selama mengikuti jalannya debat publik putaran pertama kali ini. Kendalanya, menurut dia, terkait masalah teknis. Antara lain, terlambat tiba di lokasi dan gangguan sound sistem.
“Tetapi kita akan persiapkan lebih baik lagi agar dapat tampil maksimal pada debat publik putaran kedua nanti,” janjinya, didampingi Agung Trijaya.
Hal senada disampaikan Grengseng Pamuji dan Sahid, yang ditemui awak media secara terpisah.
Menurut dia, tidak seluruh visi misi dipaparkan di forum tersebut. Karena harus disesuaikan dengan tema debat yang disiapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) selaku penyelenggara.
“Debat kan hanya untuk menunjukkan komitmen kita mengenai program dan alokasi anggaran daerah nanti berpihak kepada siapa,” ujarnya.
Adapun tema di debat publik putaran pertama adalah “Sinkronisasi Pembangunan Daerah Dalam Rangka Peningkatan Kesejahteraan Dan Keberlanjutan Di Kabupaten Magelang”.
Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Magelang, Ahmad Rofik mengaku puas karena debat publik putaran pertama berjalan lancar.
Terhadap beberapa hal yang dipandang belum sesuai harapan. “Kita akan minta tim perumus melakukan evaluasi untuk perbaikan jalannya debat publik putaran kedua nanti,” ujarnya. (TB)