Terbanyak Di Kecamatan Kaliori, 1.300 Hektare Tanaman Padi Walik Dami di Rembang Puso

JATENGPRESS, REMBANG – Akibat kekurangan air, sekitar 1.300 tanaman padi walik dami di beberapa kecamatan di wilayah Rembang dinyatakan Puso. 

Luas tanaman padi yang puso, berpotensi bertambah jika tidak segera di atasi dengan rekayasa pengairan antara lain dengan membuka pintu air dari waduk Randugunting di Desa Kalinanas, Kecamatan Japah, Blora, atau turun hujan yang memadai. 

Karena saat ini banyak tanaman padi yang daunnya mulai mengering karena tidak ada asupan air. Seperti di ketahui, selain Kecamatan Sale dan sebagian Pamotan, laham pertanian di wilayah Rembang selama ini mengandalkan air tadah hujan. 

Sementara untuk wilayah Kecamatan Sale terdapat sumber air Jakimah di Desa Tahunan dan di Pamotan terdapat sumber air Mudal di Desa Pamotan.

Bupati Rembang H Abdul Hafidz kepada wartawan media ini, membenarkan bahwa pihaknya telah mendapat laporan dari Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan mengenai luas tanaman padi walik dami yang puso.

“Saya merasa prihatin dengan kondisi tersebut. Namun kita tidak bisa berbuat apa-apa karena ini faktor alam. Ada 1.339 hektare tanaman padi yang puso,” terang Hafidz.

Dia mengatakan, jika kita harus berkoordinasi dengan Balai Besar yang berwenang ngurusi Waduk Randugunting rasanya sudah terlambat. Karena karena kondisi tanaman sudah kering.

Hafidz menambahkan, upaya Pemkab dalam hal ini Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan untuk meringankan beban petani adalah dengan mengansuransikan lahan pertanian, sehingga jika gagal panen atau puso, mendapat klaim asuransi pertanian. 

“Menurut laporan yang saya terima dari 1.300-an hektare yang puso, yang sudah di asuransikan baru sebagian kecil. Maka saya sudah memerintahkan Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan untuk memfasilitasi hal itu,” pungkas Hafidz. (yon)