Jatengpress.com, Purworejo – Ada yang menarik di pelantikan 45 anggota DPRD Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah masa bakti 2024-2029. Dua orang kakak beradik, anak dari Bupati Purworejo, Hj Yuli Hastuti, ikut berada di tengah-tengah para wakil rakyat tersebut.
Mereka adalah Rani Sumadyaningrum atau akrab dipanggil Nonik, puteri pertama dan Roni Sumhastomo, keduanya Almarhum H Kelik Sumrahadi (mantan Bupati Purworejo) dan Hj Yuli Hastuti. Seperti diketahui, Yuli Hastuti yang saat ini menjabat sebagai Bupati Purworejo, menggantikan Agus Bastian yang mundur karena maju sebagai Caleg DPR RI pada Pileg 14 Februari 2024 lalu.
Suasana haru pun nampak ketiganya berfoto bersama usai prosesi pembacaan sumpah janji yang dilakukan oleh Ketua Pengadilan Negeri Purworejo, R Heddy Bellyandi, SH, MH. Saat foto, Nonik tiba-tiba menangis, hal itu pun membuat sang ibu, Bupati Yuli Hastuti ikut menangis

Sebagai kakak dan lebih dahulu duduk di legislatif, saat berkampanye Nonik selalu menasihati dan menguatkan sang adik, Roni.
“Saya selalu berpesan, jangan pernah takut tidak jadi, tapi harus (berusaha) jadi (anggota DPRD). Yang penting, bekerja lempeng (lurus), mengemban amanah dan aspirasi rakyat di pundak itu lebih berta. Jadi jangan sampai mengingkari sumpah janji sebagai anggota dewan, juga harus tetap merakyat,” kata Nonik usai prosesi pelantikan di Ruang Rapat Paripurna DPRD, Rabu (14/08/2024).
Selama berkampanye, Nonik mengatakan meskipun beda Dapil dengan adiknya, namun tim suksesnya selalu berkoordinasi dan berkolaborasi.
“Saya dan adik beda Dapil, saya Dapil Purworejo 4, dia Dapil Purworejo 3. Kami satu partai, Golkar. Saya maju karena memang masyarakat meminta agar saya kembali meneruskan aspirasi mereka yang mungkin belum terselesaikan. Khususnya di bidang kesehatan dan pendidikan. Untuk ke depan, ditempatkan di komisi berapa, saya manut saja dengan susunan Alat Kelengkapan Dewan (AKD,” tutur Nonik yang lahir 10 Februari 1985 itu.
Sang adik, Roni Sumhastomo menambahkan mengapa ia pada akhirnya terjun ke dunia politik seperti kedua orang tua dan kakaknya. Ia ingin meneruskan perjuangan kedua orang tuanya agar bisa andil memajukan daerahnya.
“Menjadi anggota DPRD bareng kakak, tentunya senang. Bisa satu kantor, satu profesi. Kalau di keluarga rembugan, di kantor juga rembugan,” kata Roni.
Politik bukanlah hal baru bagi Rini, sejak kecil ua sering meminta wejangan pada almarhum ayahnya, Kelik Sumrahadi. Bagaimana cara hiduo bernegara, bermasyarakat dan bagaimana ketatanegaraan.
Ia juga tak menampik jika di luar ada anggapan politik dinasti. Namun pada prinsip demokrasi seperri ini, tak ada istilah politik dinasti.
“Semua kan dipilih dan kehendak rakyat, amanah dari masyarakat. Amanah yang diberikan pada kami, akan selalu kami jaga,” kata Roni.
Sementara itu, Yuli Hastuti, sang ibu, mengatakan bahwa, kedua anaknya selalu mengajaknya berbicara jika perlu advice atau pendapat
“Kalau mereka membutuhkan (pendapaf), selalu merapat ke saya, pasti. Sebagai ibu, saya berharap semoga amanah iini berjalan lancar selesai satu masa jabatan. Mengapa saya mengijinkan kedua anak saya terjun ke dunia politik, karena amanah dari almarhum bapak, titip anak-anak (di dunia politik,” ungkap Yuli Hastuti.
Saat ditanya mengapa menangis saat sesi foto bersama kedua anaknya, Yuli Hastuti mengatakan, mereka ingat akan sosok almarhum suami juga ayah kedua anaknya, Kelik Sumrahadi. Almarhum tidak sempat menyaksikan langsung kedua putra putrinya sukses menjadi wakil rakyat dan terjun ke dunia politik seperti dirinya. (NING)