Setahun Dibangun, Pos Damkar Rembang Timur Belum di Fungsikan 

JATENGPRESS, REMBANG – Masyarakat mempertanyakan keseriusan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang dalam mengoperasionalka. pos pemadam kebakaran (Damkar) untuk Rembang timur yang di tempatkan di Kecamatan Sedan.

Pasalnya, meski hampir satu tahun pos yang berada di komplek Kecamatan Sedan itu dibangun, ternyata hingga saat ini belum difungsikan.

Hal itu memantik pertanyaan warga lantaran keberadan Pos Damkar di Rembang timur sejatinya cukup vital. Terlebih saat ini merupakan musim kemarau yang rentan terhadap kebakaran.

Sejak selesai dibangun menggunakan dana APBD 2023 silam, Pos Damkar tersebut tak kunjung difungsikan.

Warga Kecamatan Sedan, Abdul Munim mengungkapkan, belum fungsinya Pos Damkar di Kecamatan Sedan merupakan hal memprihatinkan dan patut di pertanyakan.

Belum fungsionalnya Pos Damkar itu mengindikasikan perencanaan yang kurang matang dari Pemkab Rembang.

Sebab, seharusnya perencanaan pembangunan Pos Damkar juga harus diiringi dengan perangkat pendukungnya, seperti armada dan lain sebagainya. Sehingga ketika pos tersebut jadi, bisa langsung difungsikan.

“Ini memprihatinkan. Seharusnya saat membuat ada kajian mendalam yang dipelajari, seperti armada dan lain sebagainya. Kalau itu tidak di pertimbangkan ya seperti ini, sudah jadi tapi belum bisa fungsi,” papar lelaki yang berprofesi sebagai pengacara itu.

Ia berpandangan, ada potensi kerugian negara soal belum fungsinya Pos Damkar di Kecamatan Sedan. Sebab, pos tersebut hingga saat ini belum bisa digunakan sebagaimana tujuan awal dibangun.

“Sebagai warga Sedan saya prihatin karena ini saat kemarau yang potensi kebakaran tinggi, malah posnya masih belum berfungsi. Konsepnya dimatangkan dulu, armada ada baru bikin pos. Ini akhirnya jadi mangkrak (belum berfungsi),” imbuhnya.

Camat Sedan, Mundakir juga berharap, pos tersebut bisa segera diaktifkan mengingat kemarau 2024 sedang menuju puncak. Sehingga, ketika ada kebakaran di Rembang timur penanganan oleh Damkar akan lebih optimal.

“Memang sempat ada pertanyaan dari masyarakat soal belum aktifnya Pos Damkar di Sedan. Ya saya jawab, anggarannya baru sebatas pembangunan posnya saja. Pos itu di bawah kendali BPBD,” jelas Mundakir.

Sementara itu Kepala BPBD Rembang, Sri Jarwati menyatakan, beberapa kendala belum fungsionalnya Pos Damkar di Sedan adalah garasi dan Sumber Daya Manusia (SDM).

Spoal garasi armada, pihaknya sudah mengusulkan ada anggaran melalui APBD Perubahan 2024. Sedangkan SDM, saat ini pihaknya hanya memiliki sekira 25 personel.

Sehingga masih kurang ideal melihat peta luasan Kabupaten Rembang. Meski demikian, pihaknya bersyukur karena sudah ada tambahan personel dari Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Harapannya, setelah APBD Perubahan 2024, Pos Damkar di Sedan bisa operasional.

Dari sisi armada sendiri, saat ini Rembang baru memiliki 8 unit armada. Perinciannya, armada brenweer 5 unit dan armada tangki supply kapasitas 5.000 liter 3 unit. Sehingga masih kurang ideal juga melihat peta luasan Kabupaten Rembang. 

Meski demikian, pihaknya bersyukur karena sudah ada tambahan personel dari Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Harapannya, setelah APBD Perubahan 2024, Pos Damkar di Sedan bisa operasional. Dari sisi armada sendiri, saat ini Rembang baru memiliki 8 unit armada. Perinciannya, armada brenweer 5 unit dan armada tangki supply kapasitas 5.000 liter 3 unit. (yon)