JATENGPRESS,PURBALINGGA – Guna mencegah stunting di wilayah Puskesamas Bobotsari, Kepala Puskesmas Bobotsari, dr. Dwika Herdykiawan mencanangkan program Goes Fates, yang mempunyai kepanjangan General observation and education small fates. Gerakan ini merupakan aksi pencegahan sejak dini untuk bayi yang pertumbuhannya kecil di dalam kandungan.
” Angka prevalensi stunting di Kecamatan Bobotsari telah mencapai 9,7 persen, diatas target prevelensi stunting Kabupaten Purbalingga yakni 13 persen. Puskesman Bobotsari selalu aktif untuk melakukan intervensi sehingga saat lahir tinggi dan berat badan bayi menjadi normal,” ujarnya saat kegiatan Germas Lapangan Desa Gunungkarang, Kamis kemarin(15/8/2024).
Dr.Dwika mengatakan capaian ini tak lepas dari bantuan semua pihak baik pemerintah desa dan kader kjesehatan dalam bahu membahu penurunan angka stunting. Dan saat ini sebanyak 17 kader kesehatan dan 5 desa di Kecamatan Bobotsari menerima penghargaan dari Pemda Purbalingga atas kinerjanya di bidang Kesehatan.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Purbalingga, Mukodam mengatakan kegiatan Germas merupakan program pemerintah pusat yang harus disengkuyung oleh semua pihak, baik Pemda, kader kesehatan, hingga swasta. Dia juga memotivasi para kader kesehatan agar bangga dengan tugas mereka menyadarkan masyarakat akan pentingnya hidup sehat.
Sebagaimana diketahui bersama, pada kesempatan lain Bupati Tiwi mengapresiasi peran besar kader kesehatan dalam pembangunan kesehatan di Kabupaten Purbalingga dan berjanji bahwa pemerintah akan terus memperhatikan kesejahteraan mereka di masa depan. Kader kesehatan selama ini merupakan ujung tombak dari keberhasilan program kesehatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purbalingga.
“Bupati Tiwi juga menekankan pentingnya peran kader kesehatan untuk terus mensosialisasikan gerakan masyarakat hidup sehat, dengan memperbanyak konsumsi buah dan sayur, berolahraga rutin, melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, menghindari asap rokok, dan istirahat yang cukup,” katanya. (sap)
