JATENGPRESS, PURBALINGGA -Belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) Kabupaten Purbalingga mengalami kenaik sebesar sebesar 3,66% dari APBD murni atau sebesar Rp 2.223.593.564.000,-.
Kenaikan ini akan diprioritaskan untuk pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat, peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif, peningkatan kualitas manusia. Kemudian pemeliharaan dan peningkatan infrastruktur berkelanjutan, peningkatan pelayanan publik, serta penguatan desa.
Hal tersebut disampaikan Sekda Purbalingga, Herni Sulasti, ketika membacakan sambutan Bupati Purbalingga pada saat Rapat Paripurna terkait Kebijakan Umum APBD (KUA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun 2024, Senin (5/8/2024), bertempat di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Purbalingga.
Selain belanja daerah, Sekda juga mengatakan pendapatan daerah Kabupaten Purbalingga direncanakan naik sebesar 1,24% dari target yang telah ditetapkan sehingga menjadi Rp 2.112.980.979.000,-. Kemudian Pendapatan Asli Daerah (PAD) ditargetkan akan mengalami kenaikan sebesar 9,39% menjadi Rp 333.707.329.000,- yang mana kenaikan ini bersumber dari retribusi daerah serta lain-lain PAD yang sah.
“Sedangkan lain-lain pendapatan daerah yang sah yang berasal dari pendapatan hibah Pemerintah Pusat direncanakan naik 57,08% sehingga menjadi sebesar Rp 1.840.230.000,00,-” tambahnya.
Berdasarkan kebijakan tersebut, penerimaan pembiayaan daerah dihitung mengalami kenaikan sebesar 90,97% dari rencana penerimaan yang telah ditetapkan dalam APBD murni sehingga menjadi Rp 112.675.085.000,-. Kenaikan penerimaan tersebut bersumber dari SILPA Tahun Anggaran 2023 yang sebagian besar merupakan SILPA yang terikat seperti BLUD, BOS, tunjangan sertifikasi, serta sisa dan alokasi khusus.
“Terkait dengan kebijakan umum pembiayaan daerah dalam perubahan APBD Tahun Anggaran 2024, kebijakan penerimaan pembiayaan masih diarahkan untuk pemanfaatan SILPA Tahun Anggaran 2023 dan pencairan dana cadangan pilkada, sedangkan pengeluaran pembiayaan diarahkan untuk penambahan penyertaan modal pemerintah daerah,” ungkapnya.
“Sedangkan pengeluaran pembiayaan dalam rencana perubahan APBD Tahun Anggaran 2024 direncanakan naik 94,12% menjadi Rp 2.062.500.000,00.” pungkasnya. (sap)