Sukses, Sholawatan dan Pelantikan Pagar Nusa Dipadati Ribuan Masyarakat

JATENGPRESS,PURWOREJO-Pagar Nusa Purworejo Bersholwat dipadati ribuan masyarakat di lapangan Desa Wonorejo Kulon, Kecamatan Butuh, Sabtu (27/07/2024) malam. Perhelatan yang menggabungkan seni bela diri Pencak Silat dengan sholawat sebagai wujud nyata harmoni dalam keberagaman. Dengan tema Harmoni dalam Keberagaman, acara ini berhasil menyemai nilai-nilai persatuan dan kebersamaan di tengah masyarakat.

“Ini memberikan motivasi kepada seluruh anggota dan pengurus baru untuk selalu mengabdi kepada Pagar Nusa dan NU, untuk menjaga ajaran ahlu sunnah wal jamaah. Kepada pengurus yang baru dilantik, saya berharap agar tetap istiqomah dalam berhidmah. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran acara ini,” kata Ketua Pagar Nusa Purworejo, Adib Nasrullah.

Dikatakan Adib, bahwa Pagar Nusa Purworejo Bersholawat bukan sekedar acara seremonial, tetapi sebuah manifestasi dari komitmen bersama untuk menjaga dan mengembangkan warisan budaya dalam bingkai keberagaman.

“Dengan kesuksesan acara ini, Pagar Nusa Purworejo menunjukkan bahwa tradisi dan modernitas dapat berjalan beriringan, membawa pesan damai dan harmoni bagi seluruh masyarakat,” ungkapnya.

Andang Nugera Hatara Sutrisno Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Purworejo yang mewakili Bupati Purworejo, mengucapkan selamat kepada pengurus yang baru saja dilantik, yaitu Pimpinan Anak Cabang Pagar Nusa Kecamatan Butuh, Purwodadi, Bayan, dan Grabag.

“Semoga Pagar Nusa terus maju dan berkembang dengan tetap menjaga kebersamaan dan persaudaraan dengan komponen masyarakat lainnya,” tutur Andang.

Sementara itu, Habib M. Faqih Muqoddam Ba’abud dari Pondok Pesantren Al Iman Bulus dalam Mau’idlotul Hasanah-nya, menekankan pentingnya iman, taqwa, dan kerukunan untuk kemajuan Purworejo.

“Tentunya ini acara spesial luar biasa, Pagar Nusa adalah organisasi pencak silat yang resmi di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU). NU itu ya tidak jauh dengan acara seperti ini, sholawatan, manaqiban, maulidan, dan seterusnya. Apalagi ini diselenggarakan di bulan muharram insya allah berokahnya besar,” ucap Habib Faqih.

Habib Faqih juga menyampaikan pentingnya keberadaan Pagar Nusa di tengah masyarakat sebagai penjaga keamanan.

“Adanya Pagar Nusa sangat penting, ini adalah bukti bahwa NU tidak hanya kuat secara iman tetapi juga kuat secara fisik. ada penjaga keimanan ada penjaga keamanan,” ungkapnya.

Prosesi pelantikan pengurus PAC Pagar Nusa dari Kecamatan Butuh, Grabag, Purwodadi, dan Bayan dilakukan dengan khidmat.

Ghufron Sekretaris Pagar Nusa Wilayah Jawa Tengah, ia mengingatkan para pengurus baru untuk menjaga kerukunan, solidaritas, dan ukhuwah dalam menjalankan amanah.

“Selamat atas terselenggaranya kegiatan Pagar Nusa Purworejo Bersholawat ini. Ini adalah tanda bahwa Pagar Nusa hadir dan bisa diterima di tengah masyarakat. Jalankan Pagar Nusa sesuai aturan yang berlaku, jaga kerukunan, dan bangun solidaritas,” ucap Ghufron.

Gus Alif Almundzir dari Kudus memimpin sholawatan yang diikuti oleh seluruh hadirin. Dengan semangat persatuan, jamaah larut dalam lantunan sholawat yang menggema di seluruh lapangan, menutup acara dengan suasana penuh kedamaian.

“Beli Pepaya naik rusa, cari yang setia ya ada di Pagar Nusa, ikan hiu muntah muntah, i love you muah muah, ikan hiu cacahe papat, mari kita semangat bersholawat,” Gus Alif berpantun sebelum memimpin sholawat.

Hadir dalam acara tersebut, Andang Nugera Hatara Sutrisno Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Purworejo mewakili Bupati Purworejo, Yuli Hastuti, Ketua DPRD Kabupaten Purworejo, Dion Agasi Setiabudi, juga hadir bersama Majelis Pendekar Pagar Nusa Kabupaten Purworejo KH. Sutarjono, Kyai Makrus Arif K dan Aji Amdani beserta para tokoh dari berbagai padepokan pencak silat se-Kabupaten Purworejo. Untuk Mau’idlotul Hasanahb oleh Habib M. Faqih Muqoddam Ba’abud dari Pondok Pesantren Al Iman Bulus.

Dibuka dengan lantunan sholawat dari Grup Hadroh Ash Shofa, suasana langsung terasa syahdu dan penuh makna. Kemudian, 19 anggota Pagar Nusa yang disahkan sebagai pelatih menerima penyerahan sabuk, menandai komitmen organisasi dalam melestarikan seni bela diri yang berakar pada tradisi Nahdlatul Ulama.

Acara yang meriah itu juga diwarnai dengan demonstrasi Pencak Silat yang epik dari para pendekar Pagar Nusa. Setiap gerakan yang ditampilkan bukan hanya menunjukkan keterampilan bela diri, tetapi juga menggambarkan filosofi mendalam tentang kekuatan, keindahan, dan keberanian yang terkandung dalam seni bela diri ini.

Setiap tendangan, setiap serangan, adalah bahasa dan naluri kami. Pagar Nusa, meloncat di angkasa, menjaga cita dan tradisi,” demikian disampaikan dalam narasi demonstrasi. (MAY)