Harga Cukup Baik, Buruh Tani Tambak Garam di Rembang dan Pati Bisa Tersenyum

JATENGPRESS, REMBANG – Memasuki bulan ketiga musim panen garam, pemilik dan buruh tani Tambak Garam di Rembang dan Pati bisa tersenyum. Ini lantaran harga garam curah saat ini cukup baik.

Sejumlah pemilik tambak dan buruh penggarap di Kaliori dan Lasem, Kabupaten Rembang dan Batangan, Kabupaten Pati, kepada wartawan media ini mengaku cukup senang karena harga garam masih bertahan cukup baik.  

Karlan buruh tani asal Mojowarno, Kaliori menuturkan, harga garam curah atau krosok paling bagus atau grade A saat ini harganya antara Rp 850.000 – Rp 900.000 per kg dan harga gudang bisa Rp 950.000 – Rp 1 juta.

Kemudian harga garam kualitas harganya cukup stabil Rp 600 – Rp 700 per kilo dan harga gudang Rp 800.000/kg.  Sedang garam kualitas paling jelek harganya masih Rp 500-600 ribu/kg.

“Harga garam sebesar itu lumayan mas, kami sebagai buruh penggarap tambak garam masih ada pemasukan untuk keluarga di rumah. Selama ini harga garam pada saat panen seperti sekarang rendah, sehingga orang kecil seperti kami nyaris tidak dapat apa-apanya,” tutur Karlan.

Ketua Paguyuban Petani Garam Rembang H Sumani membenarkan bahwa harga garam curah sebesar diatas cukup baik. Para buruh penggarap dan pemilik tambak masih untung meski tidak besar.

“Kami selaku organisasi mewakili buruh dan petani garam sangat berharap agar pemerintah terus mengawal harga garam curah agar tidak dimainkan oleh pihak-pihak tertentu, sehingga merugikan petani dan buruh,” tandas Sumani.

H Mani yang juga Kades Purworejo, Kecamatan Kaliori, Rembang,  ini menambahkan, luas lahan tambah garam di Rembang sekitar 4.200 hektar, tersebar di lima kecamatan yakni,  Kaliori, Rembang, Lasem, Sluke, Kragan dan Sarang. 

“Jika terjadi kemarau panjang, produksi garam curah di Rembang bisa mencapai 150 ribu ton,” pungkas H Mani. (yon)