Ratusan Warga Tambaklorok Semarang Peringati HUT RI dengan Kemeriahan Karnaval

JATENGPRESS SEMARANG – Minggu (25/8) sore, suasana kampung Tambaklorok Semarang Utara, Kota Semarang nampak lain dari biasanya. Perkampungan nelayan satu-satunya di Kota Semarang tersebut nampak ramai dan semarak. Ratusan warga memenuhi jalan utama kampung.

Ya, mereka sedang menggelar keramaian karnaval, dalam rangka memperingati HUT ke-79 kemerdekaan RI. Karnaval diikuti ratusan warga tua dan muda sampai anak-anak.

Mereka mengenakan busana dan aksesoris unik sehingga menarik warga lain yang menonton di sepanjang jalur yang dilalui.

Ada kostum jaran kepang,  barongan, kostum anak sekolah, hingga kostum hantu pocong.

Tak ketinggalan, satu ikon andalan dan kebanggaan warga Tambaklorok terkait kegiatan ekonomi, yaitu kijing (sejenis kerang), turut diusung oleh peserta karnaval.

Sebagaimana diketahui, kebanyakan warga Tambaklorok selain berprofesi sebagai nelayan, juga membudidayakan kijing.

Biota yang hidup dan berkembang biak dengan menempel di rumpon tonggak bambu yang ditancapkan di perairan pantai, harga jualnya di pasaran sangat lumayan dan mampu mengangkat kesejahteraan warga.

Meski rute hanya seputaran kampung Tambaklorok, namun karnaval berlangsung meriah dimulai pukul 15.00 hingga menjelang waktu Maghrib.

Rozikin Subastian BD, Ketua DPD WBI (Warga Bumiputra Indonesia) Jawa Tengah yang juga tokoh masyarakat Tambaklorok menerangkan, karnaval memperingati HUT ke-79 Kemerdekaan RI, sebagai bentuk dukungan kepada seluruh warga untuk tetap bersemangat dalam mengisi kemerdekaan, dengan menjalankan profesinya sehari-hari.

Adapun kijing yang dibawa oleh peserta karnaval, Ingin menunjukkan bahwa inilah hasil laut, dan untuk berbagai jenisnikan laut, maka Tambaklorok adalah tempatnya.

“Kegiatan ini diadakan oleh warga bersama paguyuban nelayan dan pengurus Warga Bumiputra Indonesia DPD Jawa Tengah. Kami mensuport kegiatan seperti ini. Rata rata warga kami adalah nelayan karena satu satunya kampung nelayan di Kota Semarang adalah Tambaklorok ini,” kata dia.

Menurut Rozikin, ada peserta karnaval uang membawa kijing, sekaligus ini memberikan pesan kepada semua pihak bahwa ada potensi ekonomi yaitu kijing yang sampai saat ini belum disentuh oleh pihak terkait.

“Artinya membawa pesan bahwa kampung sini banyak yang berprofesi budidaya kijing. Kampung tematik kijing.

Kijing mudah dibudidayakan dan mudah dijual,” lanjut Rozikin.

Sementara itu, ketua RT 09 RW 15 Tambaklorok, Muhammad Ali Imron berharap dengan adanya karnaval ini seluruh warga di berbagai tempat bisa melakukan kegiatan sejenis setiap tahunnyaz untuk memperingati HUT kemerdekaan RI, karena kegiatan semacam karnaval bisa memupuk kekompakan antarwarga. (Cip)