Jatengpress.com, Karanganyar-Dalam rangkaian milad ke-13, Klinik Griya Husada 2 Karanganyar memeriksa dan menangani 50 pasien klinik gigi dan mulut tanpa memungut biaya, Jumat (8/11). Sepulang berperiksa, pasien juga diberi dental kit.
Direktur Klinik Griya Husada 2, dr. Ita Kusumawati, M.Kes,Sp.KKLP mengatakan agenda bakti sosial itu rutin dilakukan tiap rangkaian milad. Di tahun sebelumnya, Klinik Griya Husada 2 Karanganyar menggelar baksos bervariasi seperti deteksi kanker serviks, deteksi kanker payudara, dan deteksi penyakit kronis. Sedangkan menyambut 13 tahun kliniknya berdiri, Griya Hudsada 2 menyiapkan dua dokter gigi dan satu dokter Co-Ass.
“Peminatnya melebihi target. Namun karena keterbatasan waktu, akhirnya 50 pasien saja. Boleh pasien baru, BPJS, maupun pasien non BPJS. Semua tak perlu membayar di baksos ini. Setelah periksa, lalu ditangani sesuai petunjuk dokter. Bisa langsung cabut atau tambal. Bahkan jika butuh penanganan lebih lanjut kami beri rujukan ke RSGM Soelastri Solo,” kata Ita.
Terlihat pasien rawat jalan di baksos ini mengantre dipanggil. Mereka diperiksa dan ditangani drg Sri Setianingsih dan drg Endah Mariani dibantu Co-Ass Haidar. Usai diperiksa dan ditangani, pasien boleh membawa pulang dental kit secara cuma-cuma.
Ita mengatakan rangkaian milad klinik yang berdiri sejak 11 Novemver 2011 ini selain baksos adalah acara internal. Antara lain lomba antar unit kerja dan gathering.
“Menginjak usia 13 tahun ini, Klinik Griya Husada 2 diharapkan lebih berkembang dan memberi manfaat lebih ke pasien, perbaikan layanan baik itu jenis dan kualitas, serta berkembang menyesuaikan regulasi pemerintah,” lanjutnya.
Di klinik ini selain memberikan layanan pengobatan juga pencegahan. Ita mengatakan kliniknya memiliki laboratorium untuk mendeteksi, sehingga potensi terserang penyakit bisa langsung dicegah. Kliniknya juga bersiap melakukan integrasi layanan primer.
“Kami memiliki dua dokter gigi, 11 dokter umum, satu dokter spesialis dengan 10 bed. Klinik ini juga melayani faksinasi internasional haji dan umrah. Pengembangan dan perbaikan terus dilakukan di bidang fisik, manajemen dan layanan ke pasien,” katanya. (Abdul Alim)