Magelang, Jatengpress.com – Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang meluncurkan program baru. Yakni, Kampung Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) dan Sistem Integrated Urban Farming Pangan (Situmpang).
Kepala Disperpa Kota Magelang, Agus Dwi Windarto, mengatakan, inovasi itu menjadi salah satu upaya meningkatkan ketahanan pangan, khususnya di Kota Magelang.
Melalui program itu, kata dia, masyarakat diajak untuk mengoptimalkan lahan pekarangan yang ada dengan menanami tanaman semusim, hortikultura dan pangan.
Agus ingin, dengan pemanfaatan lahan yang optimal, masyarakat bisa meningkatkan pendapatan. “Ini juga merupakan usaha mengurangi beban pengeluaran masyarakat terhadap kebutuhan pangan misalnya sayuran,” imbuhnya.
Dengan demikian, lanjut Agus, Disperpa dapat mewujudkan upaya pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat lewat ketahanan pangan di daerah.
Menurut Agus, hal itu juga selaras dengan program food estate yang sedang gencar dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Ketahanan pangan merupakan isu strategis yang sekarang menjadi prioritas untuk dilakukan percepatan. Kemarin kami juga melakukan rapat koordinasi dengan pemerintah pusat melalui zoom meeting terkait food estate ini,” ujar Agus.
Lebih lanjut, Agus menilai, program food estate nantinya juga dapat membantu pemenuhan pangan bergizi seimbang dan aman bersama Badan Gizi Nasional.
“Nantinya, ini juga dapat membantu dalam program pemberian makan gratis kepada anak sekolah dan ibu hamil,” tuturnya.
Di samping itu, Agus menilai, peningkatan fungsi lahan pertanian di Kota Magelang penting. Sebab, setiap tahun hampir 5 hektare Kota Magelang mengalami alih fungsi lahan dan pemanfaatannya.
“Sehingga semakin hari lahan pertanian Kota Magelang semakin menyempit, semakin berkurang. Sehingga potensi yang bisa kita lakukan adalah lahan pekarangan yang ada dioptimalisasi dengan pengelolaan integrasi pertanian terpadu,” jelas Agus.
Inovasi itu diluncurkannya program Situmpang dan workshop B2SA di Hotel Puri Asri Kota Magelang, Rabu (30/10) dan mendapat apresiasi dari Pjs Wali Kota Magelang, Ahmad Aziz.
Menurut Aziz, inovasi ini menjadi solusi dalam upaya mengembangkan hasil pertanian di tengah keterbatasan lahan di perkotaan.
“Positif sekali ya, kalau bicara tantangan ke depan, pertanian sangat dibutuhkan. Namun ada faktor keterbatasan lahan, maka harus ada kreativitas dan inovasi,” kata Aziz.
Apalagi, para petani di Kota Magelang sudah tidak lagi bermasalah dengan pemasaran. Sehingga hanya perlu pengembangan dan variasi seperti menambah jenis sayuran, peternakan, perikanan.
“Jadi agar saling menguntungkan. Misalnya, kotoran ternak bisa jadi pupuk sehingga tidak ada residu. Jadi semua bermanfaat,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Aziz menyerahkan bantuan Dana Hibah Pekarangan Pangan Lestari (P2L) pada perwakilan kelompok tani. (*)