Jatengpress.com, Wonogiri – PT Pupuk Indonesia (Persero) menyampaikan kinerja penyaluran pupuk bersubsidi di Kabupaten Wonogiri mengalami peningkatan cukup signifikan dibandingkan periode 2023 dan 2024. Pada tahun 2025, telah tersalurkan pupuk subsidi sejumlah 54.456 ton dan telah dimanfaatkan oleh para petani terdaftar di wilayah tersebut. Sedangkan pada tahun 2023 menyalurkan 45.648 ton dan tahun 2024 mendistribusikan 53.078 ton.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada para petani di wilayah Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah yang telah memanfaatkan alokasi pupuk subsidi yang telah disediakan oleh Pemerintah sepanjang tahun 2025,” demikian ungkap GM Region 2 Pupuk Indonesia, Muhammad Ihwan.
Kinerja penyaluran yang baik ini, dikatakannya tidak lepas dari peran stakeholder Pupuk Indonesia khususnya kios atau pengecer yang saat ini disebut titik serah yang telah mengawal proses penyaluran kepada para petani terdaftar di Kabupaten Wonogiri.
Selain itu, tingginya penyaluran pupuk bersubsidi ini juga didukung oleh kebijakan Pemerintah yang mendukung sektor pertanian dalam rangka swasembada pangan nasional. Belum lama ini Pemerintah mengumumkan penurunan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi sebesar 20 persen, ditambah dengan kebijakan kemudahan penebusan pupuk bersubsidi bagi petani terdaftar di eRDKK yang melalui aplikasi i-Pubers.
Berdasarkan data Pupuk Indonesia, realisasi penyaluran yang mencapai 54.456 ton terdiri dari UREA sejumlah 24.820 ton, NPK sejumlah 28.899 ton, NPK Formula Khusus sejumlah 19 ton, dan organik sejumlah 718 ton.
Pada kesempatan ini, Ihwan menyampaikan bahwa Pupuk Indonesia telah melaksanakan SPJB (surat perjanjian jual beli) dengan 11 Pelaku Usaha Distribusi dan 157 Titik Serah yang akan melayani penyaluran pupuk bersubsidi di Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah. Guna menjaga kinerja penyaluran yang baik, diharapkan para mitra kios atau pengecer titik serah tetap menjalankan tugas sesuai syarat yang telah ditetapkan Pemerintah.
Adapun beberapa syarat yang wajib dipenuhi oleh para mitra pengecer yaitu, memasang papan nama pengecer pupuk bersubsidi, memasang daftar HET terbaru, memahami tata cara penyaluran pupuk subsidi & melakukan pengadministrasian dokumen beserta kelengkapan sesuai ketentuan yang berlaku, menjamin penyaluran dan jumlah stok pupuk subsidi di PPTS, menjual pupuk subsidi sesuai HET yang ditetapkan Pemerintah.
“Kami berharap seluruh mitra kios penyalur selalu mematuhi peraturan yang berlaku guna turut berkontribusi dalam mendukung program swasembada pangan nasional. Pupuk Indonesia siap menindak tegas kios yang terbukti melanggar aturan penyaluran pupuk subsidi, sebagai bagian dari komitmen kami menjaga hak petani dan kelancaran distribusi, serta ketahanan pangan nasional,” tutup Ihwan.

Tentang Pupuk Indonesia
PT Pupuk Indonesia (Persero) merupakan produsen pupuk Urea terbesar di Asia, Timur Tengah, dan Afrika Utara dengan total kapasitas produksi pabrik pupuk mencapai 14,6 juta ton per tahun. Dalam mengemban tugas mendukung ketahanan pangan nasional, PT Pupuk Indonesia (Persero) dan 9 (sembilan) anak perusahaannya memiliki sejumlah produk pupuk yang terdiri dari pupuk Urea, NPK, ZA, Organik, dan SP36 yang tersebar di pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Memiliki fasilitas pendukung antara lain berupa pelabuhan dan sarananya, kapal angkutan, distribution center, pergudangan, serta unit pengantongan pupuk yang memperlancar proses produksi dan distribusi pupuk. Kegiatan operasional Pupuk Indonesia Group bergerak di bidang industri pupuk, petrokimia dan agrokimia, steam (uap panas) dan listrik, pengangkutan dan distribusi, perdagangan serta EPC (Engineering, Procurement and Construction).
Sembilan anak perusahaan dimaksud sebagai berikut: PT Petrokimia Gresik (PKG), PT Pupuk Kujang Cikampek (PKC), PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (PSP), PT Pupuk Indonesia Niaga (PIN), PT Pupuk Indonesia Logistik (Pilog), PT Pupuk Indonesia Pangan (PIP), dan PT Rekayasa Industri (Rekind). (Pm)







