*AI Sebagai Mitra Riset, Bukan Jalan Pintas
Jatengpress.com, Purwokerto–Program Studi Magister Agribisnis, Universitas Jenderal Soedirman, menyelenggarakan workshop bertajuk Implementasi Fungsi AI dalam Penyusunan Proposal Penelitian di Ruang Mawar, Gedung Pascasarjana Unsoed, Minggu (14/12/2025). Kegiatan ini diarahkan untuk memperkuat kapasitas mahasiswa pascasarjana dalam memanfaatkan kecerdasan buatan secara tepat dan bertanggung jawab demi meningkatkan mutu proposal tesis.
Peserta workshop
Sebagai pemateri utama, Akhmad Rizqul Karim, SP, M.Sc., dosen Magister Agribisnis Unsoed, menekankan pentingnya adaptasi teknologi di lingkungan akademik. Namun, ia mengingatkan bahwa pemanfaatan AI harus tetap berada dalam bingkai integritas ilmiah. Antusiasme peserta terlihat sepanjang sesi, terutama saat diskusi praktik penggunaan AI dalam riset.
Dalam paparannya, Akhmad Rizqul yang juga dosen S3 Ilmu Pertanian Unsoed mendorong perubahan cara pandang terhadap AI. Menurutnya, AI seharusnya diperlakukan sebagai mitra kolaborasi yang membantu proses berpikir kritis, bukan pengganti peran peneliti.
“AI sebaiknya menjadi teman diskusi untuk merumuskan proposal, bukan mesin jawaban instan tanpa penyaringan,” ujarnya.
Ia juga menegaskan urgensi pemahaman etika penggunaan AI agar mahasiswa tidak terjerumus pada pelanggaran akademik. Dengan pendekatan yang benar, teknologi ini justru dapat menajamkan alur logika dan argumentasi dalam proposal penelitian.
Selain aspek etika, workshop turut membahas sisi teknis, khususnya penyusunan prompt yang sistematis agar keluaran AI relevan dengan kebutuhan akademik. Peserta berlatih merancang instruksi yang logis dan terarah, sekaligus mengombinasikannya dengan teknik penelusuran literatur konvensional.
Akhmad Rizqul menyoroti efektivitas penggabungan AI dengan strategi Boolean operators dalam pencarian referensi jurnal nasional maupun internasional. “Integrasi AI dan strategi Boolean membantu mahasiswa memetakan literatur secara lebih komprehensif, efisien, dan selaras dengan fokus riset,” tuturnya.
Workshop ini mendapat respons positif dari mahasiswa S2 Agribisnis, seiring meningkatnya kebutuhan akan strategi riset yang adaptif di era digital.(Prasetiyo)







