Jatengpress.com, Semarang – Universitas Negeri Semarang (Unnes) resmi memulai pembangunan gedung kuliah dan laboratorium baru untuk Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).
Peletakan batu pertama berlangsung Jumat (11/7/2025) pagi, dilakukan secara simbolis oleh Rektor Unnes, Prof Dr S Martono MSi, dengan memasukkan batu ke dalam lubang pondasi menggunakan ekskavator, disusul prosesi pemotongan tumpeng sebagai ungkapan rasa syukur.
Dalam sambutannya, Prof Martono menegaskan bahwa pembangunan ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang sains dan teknologi.
“Kita semua berharap gedung kuliah dan laboratorium FMIPA ini menjadi tonggak untuk pertumbuhan ilmu pengetahuan khususnya di bidang IPA. Harapannya, gedung ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh dosen dan mahasiswa,” ungkapnya.
Pembangunan gedung ini tidak hanya mendukung iklim akademik, namun juga merefleksikan komitmen Unnes sebagai kampus konservasi. Rektor menegaskan bahwa aspek lingkungan tetap menjadi perhatian utama dalam proses pembangunan.
“Beberapa tanaman di sekitar tidak akan dipotong. Lalu, jumlah tanaman yang ditebang akan digantikan di tempat lain dan dikelola oleh FMIPA sebagai wujud komitmen kami terhadap konservasi,” tambahnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Pengadaan Pelayanan Unnes, Untoro Nugroho ST MT. Ia memaparkan bahwa gedung ini akan mengadopsi teknologi ramah lingkungan seperti pemanfaatan panel surya untuk kemandirian energi, serta banyaknya bukaan untuk cahaya dan udara alami.
“Sebagai kampus konservasi, kita harus bangga. Di rooftop nanti akan ada taman, dan banyak bukaan untuk udara dan cahaya karena letaknya di daerah pegunungan. Ini akan menjadi gedung delapan lantai di bagian belakang dan empat lantai di bagian depan dengan bentuk menyerupai huruf L,” jelasnya.
Dengan pembangunan ini, Unnes berharap dapat menciptakan fasilitas akademik yang modern, inklusif, dan ramah lingkungan, yang mampu mendukung aktivitas belajar mengajar serta riset mahasiswa dan dosen FMIPA secara optimal. (*)
