Gubernur Ahmad Luthfi: Ribuan Anak Putus Sekolah di Jateng Sudah Dibiayai

Jatengpress.com, Sukoharjo – Pemerintah Provinsi Jateng terus berupaya menurunkan angka kemiskinan warga. Pengentasan kemiskinan tidak bisa hanya dilakukan dari aspek ekonomi semata, tetapi harus menyentuh langsung akar persoalan, yakni akses terhadap pendidikan yang layak.

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi usai menghadiri pelepasan Angkatan Lima Atmaja Betala, SMA Unggulan CT Arsa Foundation Sukoharjo, Sabtu, 28 Juni 2025.

“Ini adalah bentuk nyata kolaborasi antara pemerintah provinsi, pemerintah daerah, dan masyarakat. Kita berupaya memangkas kemiskinan dari sektor pendidikan,” ujar Ahmad Luthfi.

Acara tersebut dihadiri Bupati Sukoharjo Etik Suryani dan jajaran Forkopimda setempat, Pembina dan Ketua CT Arsa Foundation, Chairul Tanjung dan Anita Ratnasari Tanjung.

Ahmad Luthfi menekankan, tidak semua orang mampu mengubah garis kemiskinan begitu saja. Namun melalui pembiayaan dan pemberian beasiswa, anak-anak dari keluarga prasejahtera kini bisa mengakses pendidikan bermutu dan menunjukkan prestasi.

“Anak-anak yang dibiayai ini hasilnya luar biasa, mereka pintar-pintar. Ini sejalan dengan program kita untuk menurunkan angka kemiskinan yang saat ini berada di angka 9,58 persen di Jawa Tengah,” tegasnya.

Sebelumnya, Gubernur Luthfi menyebut Pemprov Jateng telah membiayai 15 ribu anak putus sekolah, dengan cara menempatkan mereka ke sekolah-sekolah swasta di berbagai wilayah.

“Kita sudah membantu (lebih dari) 5.000 anak yang putus sekolah dengan kita tempatkan di SMA swasta. Ini terus berjalan, dan kita perkuat,” jelasnya.

Langkah ini menjadi bagian dari pendekatan sistemik yang tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, tapi juga penguatan kualitas sumber daya manusia.

Mantan Kapolda Jateng itu juga sudah memberikan arahan langsung kepada para kepala daerah di Jawa Tengah, untuk turut mendukung inisiatif serupa di daerah masing-masing.

“Kita buat direktif kepada seluruh jajaran bupati dan wali kota untuk ikut serta mendukung program ini. Jika pendidikan anak-anak kita terjamin, maka secara tidak langsung pengangguran terbuka bisa ditekan,” jelasnya.

Menurut Ahmad Luthfi, pendidikan yang layak akan membuka peluang kerja dan mengurangi beban sosial ekonomi di masa depan.

“Begitu seseorang punya pendidikan yang memadai, maka dia memiliki bekal keterampilan dan kesempatan kerja yang lebih baik. Ini adalah kunci menekan kemiskinan secara berkelanjutan,” tandasnya. (*)