Magelang, Jatengpress.com – Kesulitan mendapatkan pupuk penyubur tanaman dikeluhkan kalangan masyarakat Desa Gunungsari, Kecamatan Windusari. Dan berapa banyak ketersediaan pupuk di Kabupaten Magelang.
Teguh, petani di desa itu, mengatakan hal itu dalam acara serap aspirasi dan buka bersama dengan Ketua DPRD dan Forkompimda Kabupaten Magelang di Masjid Baiturrohman Desa Gunungsari, Minggu (10/03).
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpangan) Kabupaten Magelang, Romza Ernawan, mengatakan, alokasi pupuk 2024 khususnya pukuk urea dan NPK jauh lebih besar dibanding serapan para petani.
Stok pupuk urea 18.000 ton tapi hanya terserap 65 persen, sedang stok NPK 14.000 ton cuma terserap 77 persen. “Artinya, masih banyak pupuk yang belum terserap pada tahun 2024 lalu,” kata Romza.
Untuk tahun 2025, ketersediaan pupuk urea telah dialokasikan sekitar 15.000 ton dan NPK 12.000 ton.
Mardiyo, petani tembakau, mengeluh kesulitan untuk menjual tembakau hasil panen dari lahan garapannya. Di bagian lain, dia menyebut adanya serangan virus kuning pada tanaman cabai.
Menanggapi aspirasi tersebut, Romza mengaku sudah berkomunikasi dengan beberapa grader pabrik rokok agar bisa menyerap tembakau petani Kabupaten Magelang
“Namun mereka menyampaikan, pabrik rokok saat ini hanya mencari tembakau murni saja, bukan tembakau campuran,” bener Romza.
Ketua Paguyuban Kepala Desa Candimulyo, Budi Santoso, minta agar pengadaan lapangan Desa Windusari segera direalisasikan karena fasilitas tersebut menjadi salah satu pendorong perputaran ekonomi para pedagang UMKM.
Ketua DPRD Kabupaten Magelang, Sakir mengatakan, masalah lapangan Desa Windusari perlu dikomunikasikan dengan Bappeda.
Kades Gunungsari, Suwadi, berterima kasih kepada Pemkab Magelang yang telah menggelar buka bersama dan serap aspirasi masyarakat.
“Semoga kegiatan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat di Desa Gunungsari,” ucap Suwadi.
Sakir mengatakan, tujuan kegiatan ini sebagai sarana mempererat jalinan silaturrahmi dan komunikasi, serta meningkatkan kebersamaan antara eksekutif, legislatif, alim ulama, tokoh masyarakat dan seluruh komponen yang ada.
Di forum tersebut, diserahkan sejumlah bantuan bagi masyarakat Gunungsari. Antara lain, dana CSR Rp 5 juta, santunan untuk fakir miskin Rp 25 juta dan bantuan operasional kegiatan Rp 12 juta. (*)