Jatengpress.com, Semarang – Aparat kepolisian gabungan Polda Jateng dan Polrestabes Semarang berhasil mengamankan aksi demonstrasi damai yang digelar kelompok mahasiswa di Kantor Gubernur Jateng dan Balai Kota Semarang, Selasa (18/2/2025) sore, dengan memastikan aspirasi mereka didengar dengan aman dan tertib.
Aksi mahasiswa mengkritisi sejumlah kebijakan pemerintahan Prabowo-Gibran.
Di bawah pengawasan ketat Kapolrestabes Semarang Kombes Pol M Syahduddi, aksi demonstrasi berjalan kondusif, berjalan lancar tanpa insiden dan tidak ada bentrokan. Polisi menerapkan langkah-langkah pengamanan yang manusiawi, sebagai bentuk komitmen menjaga keselamatan masyarakat dengan tetap menghormati hak atas kebebasan berekspresi mahasiswa.
Kombes Pol M Syahduddi menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang kondusif untuk aksi protes damai.
“Tujuan kami adalah memastikan setiap orang dapat menyampaikan pendapatnya aman dan tertib. Kami ingin menjaga keamanan dan tanpa ada insiden apapun dari kedua belah pihak,” ungkapnya setelah pengamanan aksi demo tersebut, di halaman gubernuran akalan Pahlawan, Selasa (18/2/2025) sore.
Sebagai upaya untuk mendukung para demonstran, Kombes Pol M Syahduddi melakukan tindakan simpatik, dengan insiatif pribadi membagikan air mineral dalam kemasan kepada para mahasiswa yang berdemo.
BERI ARAHAN : (kiri) Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Muhammad Syahduddi SIK MSi memberikan arahan lapangan kepada Kabagops Polrestabes, AKBP Asep Supianto (kanan), saat pengamanan aksi demo ribuan mahasiswa Semarang Raya, Selasa (18/2/2025) sore di halaman kantor gubernur Jateng Jalan Pahlawan. Foto : ist
Bahkan setelah Kapolrestabes membagikan minuman, mahasiswa membuka pintu gerbang besi, dan masuk ke halaman gubernuran, aparat kepolisian tidak melawan. Mahasiswa dengan satu mobil bak terbuka dilengkapi sound system sebagai pusat koordinasi, diberi kesempatan untuk masuk ke halaman gubernuran.
Tim Dalmas berbaris siaga, namun tetap memberi ruang bagi mahasiswa untuk mengekspresikan aspirasinya di dalam halaman kantor gubernur yang satu kompleks dengan kantor DPRD Jateng.
Situasi ini justru menciptakan iklim kondusif. Aparat kepolisian tidak represif, dan mahasiswa tidak perlu melakukan perusakan pagar gerbang untuk bisa masuk. Bahkan mahasiswa bisa menjalankan aksi secara bertanggung jawab dengan tertib hingga selesainya aksi demo sekitar pukul 18.00.
Langkah Kombes Syahduddi menunjukkan pendekatan empati yang diambil oleh pihak Kepolisian selama aksi tersebut. Para demonstran diberi kebebasan untuk menyampaikan orasi sambil tetap berada di bawah pengawasan ketat untuk mencegah potensi gangguan.
“Kami memberikan kebebasan seluas-luasnya dalam menyampaikan pendapat, namun tetap memegang kaidah keamanan dan ketertiban,” terang Kombes Pol M Syahduddi.
Kolaborasi antara polisi dan mahasiswa demonstran menunjukkan komitmen untuk melakukan aksi protes berjalan damai, lanjut Kapolrestabes, menegaskan kembali prinsip-prinsip demokrasi dan dialog terbuka di Semarang.
“Dengan keberhasilan pengamanan secara humanis pelaksanaan acara ini, pihak berwenang bertujuan untuk menumbuhkan budaya keterlibatan masyarakat yang aman dan konstruktif di kota Semarang,” lanjutnya. (Cip)