Warga Dharmakeradenan Tuntut Tambahan Kompensasi Dampak Pabrik Semen Bima Ajibarang 

Banyumas,  Jatengpress.com  – Warga Desa Dharmakeradenan Kecamatan Ajibarang Banyumas menuntut penambahan dana kompensasi dari proyek pembangunan pabrik semen Bima . Hal tersebut dilakukan karena, sejak beroperasinya conveyor, dampak terhadap lingkungan makin terasa.

” Dulu kita sudah dapat kompensasi waktu dibangun jalur distribusi batu kapur tersebut.  Nah sekarang akan ada kegiatan land grading dan sudah beroperasinya conveyor yang berdampak makin terasa sehingga kami minta penambahan tali asih dari pabrik semen tersebut ,” ujar Amin Hidayat, warga terdampak, Rabu (22/01).

Menurut Amin, ada tujuh RW yang terdampak dari melintasnya conveyor tersebut,  yaitu RW 1, 2 , 3, 4 ,5 ,8 dan 9. Saat pembangunan terowongan diatas yang melintasi kampung  dan kebun itu, pihak perusahaan telah memberikan uang kompensasi sebesar Rp38 juta. 

Tuntutan tersebut mengacu pada pertemuan warga dengan CSR dari PT  Sinar Tambang Arthalestari yang diwakili Dwi Pindarto dan Fatria Rahmadi serta Kontraktor Riyanto pada 5 Januari 2025.

Informasi yang diperoleh di kantor desa menyebutkan, Pemerintah Desa Dharmakeradenan memfasilitasi melalui surat yang berisi tuntutan warga melalui perwakilan dari tujuh RW itu.  Surat bernomor 400/001/I/2025 itu perihal kelanjutan Land Grading PT STAR (Sinar Tambang Arthalestari). 

Surat dengan kop Pemdes Dharmakeradenan dan ditanda tangani Kepala Desa, Imam Wasingun Soleh itu intinya berisi permintaan warga adanya sosialisasi kegiatan lanjutan proyek land grading. Surat juga meminta PT STAR untuk meninjau kembali tambahan dana CSR bagi warga terdampak.

” Pada tahun 2023 perjanjian itu hanya berlaku sampai pada batas crusher. Karena itu butuh pembaharuan, sebab adanya kegiatan lanjutan PT STAR. Selain ituKini warga menuntut karena dampaknya setelah conveyor mulai beroperasi.  Ada suara bising dan debu dari crhuser di beberapa titik. Sehingga warga memang layak meminta agar uang tali asih ditambah,”  tambah Amin.

Informasi yang diperoleh menyebutkan, surat permintaan penambahan kompensasi itu sudah dikirim ke pihak perusahaan. Kini warga sedang menunggu jawaban dari pihak PT STAR yang memproduksi semen Bima.