Jatengpress.com, Purbalingga – Objek Wisata Taman Cempulutan yang berlokasi di Desa Kramat, Kecamatan Karangmoncol, resmi dibuka dan siap menjadi destinasi rekreasi berbasis alam di Kabupaten Purbalingga, Selasa (23/12/25). Kehadiran objek wisata yang dikelola oleh BUMDes Krida Mukti Desa Kramat ini diharapkan mampu menjadi magnet wisata baru sekaligus penggerak ekonomi masyarakat desa.
Direktur BUMDes Krida Mukti, Musodik, menyampaikan bahwa Taman Cempulutan menawarkan beragam fasilitas yang dapat dinikmati pengunjung dari berbagai kalangan. Di kawasan ini tersedia kolam renang anak, taman bermain yang luas, gazebo, musala, aula pertemuan, hingga area camping ground. “Jadi di sini ada tempat camping. Kalau masyarakat ingin mengadakan acara atau pertemuan, kami juga menyediakan aula,” ujarnya.
Kolam renang di Taman Cempulutan menjadi salah satu daya tarik utama karena menggunakan sumber air alami dari Sungai Singa yang mengalir di wilayah Desa Kramat. Air yang segar dan alami tersebut memberikan pengalaman berenang yang berbeda bagi pengunjung. Untuk menikmati seluruh fasilitas yang ada, pengunjung cukup membayar tiket masuk sebesar Rp5.000 tanpa dikenakan biaya tambahan lainnya. “Dengan tiket lima ribu rupiah, pengunjung sudah bisa menikmati semua fasilitas yang tersedia,” kata Musodik.
Sementara itu, untuk aktivitas berkemah di camping ground dikenakan biaya tersendiri karena pihak pengelola menyiapkan berbagai fasilitas pendukung, termasuk penyediaan tenda. Musodik berharap keberadaan Taman Cempulutan dapat memberikan dampak positif bagi desa.
“Harapannya, Taman Cempulutan ini bisa menjadi sumber pemasukan bagi BUMDes dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya. Ia menambahkan bahwa biaya pembangunan wisata ini bersumber dari penyertaan modal desa sebagai bentuk dukungan pemerintah desa terhadap pengembangan potensi lokal.
Selain menikmati suasana alam, pengunjung juga dapat mencicipi Kopi Sigotak, kopi robusta khas Desa Kramat yang menjadi produk unggulan desa. Kopi Sigotak dikenal memiliki aroma yang tajam dan cita rasa yang kuat, dengan kandungan antioksidan yang tinggi. Kopi ini menjadi pelengkap pengalaman wisata di Taman Cempulutan.
Kepala Desa Kramat, Jarwani, menyampaikan bahwa pengembangan Wisata Taman Cempulutan merupakan wujud komitmen pemerintah desa bersama BUMDes Krida Mukti dan seluruh elemen masyarakat dalam menggali serta mengembangkan potensi desa, khususnya di sektor pariwisata berbasis alam dan konservasi.
“Kami berharap setelah diluncurkannya Taman Cempulutan ini, kawasan wisata ini dapat menjadi jembatan lahirnya wahana-wahana lain yang mendukung berkembangnya wisata konservasi Sigotak Desa Kramat atau Siregol Argo Buthak,” tuturnya.
Menurut Jarwani, kehadiran Taman Cempulutan tidak hanya berfungsi sebagai tempat rekreasi, tetapi juga diharapkan menjadi sarana edukasi pelestarian lingkungan serta penggerak ekonomi masyarakat. Kawasan ini juga memiliki keunggulan karena terhubung dengan berbagai potensi wisata alam lain di sekitarnya, seperti Bukit Siregol yang terletak di antara Desa Sirau dan Desa Kramat. Bukit Siregol dikenal sebagai destinasi favorit bagi wisatawan yang ingin menikmati panorama alam yang masih asri, lengkap dengan aliran sungai kecil dan sejumlah curug yang menambah keindahan kawasan tersebut.
Dengan konsep wisata yang saling terhubung, pengunjung Taman Cempulutan dapat melanjutkan perjalanan ke berbagai destinasi alam di sekitarnya, mulai dari wisata konservasi alam, wisata petualangan, hingga menikmati lanskap perbukitan dan air terjun yang masih alami. Konsep ini diharapkan mampu mendorong wisatawan untuk tinggal lebih lama dan menjelajahi potensi wisata Desa Kramat secara menyeluruh.
Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Purbalingga, Sumarsono, mengapresiasi tumbuhnya destinasi wisata baru di daerah tersebut. Ia menekankan pentingnya pemenuhan standar keselamatan, terutama karena adanya wahana kolam renang. “Kolam renang merupakan wahana yang memiliki risiko tinggi, sehingga perlu disiapkan standar keselamatan seperti lifeguard, pelampung, dan petugas yang selalu siaga,” ujarnya.
Selain aspek keselamatan, Sumarsono juga mendorong pengelola untuk menerapkan nilai-nilai Sapta Pesona guna meningkatkan kenyamanan wisatawan. Ia menilai keramahan petugas, mulai dari juru parkir hingga petugas tiket, menjadi kunci dalam memberikan kesan positif bagi pengunjung. Ke depan, ia juga menyarankan adanya inovasi dan penataan stan UMKM agar kawasan wisata tetap rapi seiring meningkatnya jumlah kunjungan.
Dengan keindahan alam, fasilitas yang lengkap, serta keterkaitan dengan berbagai destinasi wisata di sekitarnya, Wisata Taman Cempulutan diharapkan menjadi pilihan baru bagi wisatawan yang ingin menikmati liburan bernuansa alam, edukatif, dan ramah keluarga di Kabupaten Purbalingga. (*)







