Jatengpress.com, Borobudur – Begitu tingginya antusiasme masyarakat untuk mengunjungi Candi Borobudur selama Waisak 2025, ikut mendorong kenaikan tingkat okupansi hotel dan homestay di sekitar Candi Borobudur, maupun kota yang berdekatan seperti Yogyakarta.
Ketua Paguyuban Kampung Homestay Borobudur, Muslih, seperti dilansir dari Pandangan Jogja, menyebut total 152 kamar homestay di kampungnya sudah terisi penuh sebulan sebelum Waisak. Pemesanan kamar yang dimulai sejak Februari dan mencapai puncaknya pada April.
“Sekitar 200 calon tamu yang gagal mendapatkan kamar diarahkan ke homestay lain di wilayah Borobudur yang memiliki sekitar 400 unit dan 800-1.000 kamar,” tulis Direktur Utama InJourney Destination Management (IDM), Febrina Intan, Senin (19/5/2025).
Di sisi lain, libur panjang Waisak 2025 juga mendorong jumlah penumpang di jalur udara meningkat secara signifikan. PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) mencatat kenaikan jumlah penumpang di Yogyakarta International Airport (YIA).
Disebutkan, dari pergerakan pesawat selama libur panjang Waisak, tercatat ada kenaikan 14,71 persen menjadi 421 penerbangan, dari pekan sebelumnya 367 penerbangan.
Untuk akumulasi penumpang selama libur panjang Waisak melonjak hingga 32,35 persen menjadi 59.787 penumpang, dibandingkan pekan sebelumnya sebanyak 45.175 penumpang.
Febrina Intan mengatakan, kenaikan okupansi hotel dan homestay serta meningkatnya penerbangan selama libur panjang Waisak memberikan dampak ekonomi yang besar.
Multiplier effect perayaan Waisak makin besar karena InJourney juga melibatkan UMKM maupun tenaga kerja lokal untuk turut menyukseskan penyelenggaraan Waisak 2025.
Dia menyebutkan, lebih dari 2.000 pelaku UMKM dilibatkan dan hampir 2.000 tenaga kerja lokal turut serta mendukung penyelenggaraan rangkaian acara Waisak 2025.
“Kami harap kesuksesan acara ini bisa memberikan dampak ekonomi yang luas pada perekonomian daerah. Ini sesuai dengan komitmen InJourney untuk menciptakan ekosistem pariwisata berkesinambungan, yang memberikan dampak positif pada sosial dan ekonomi,” kata Febrina Intan.
Dia menegaskan, komitmen InJourney yang mendorong terciptanya ekosistem pariwisata berkelanjutan sesuai peran InJourney sebagai agent of development. InJourney tidak hanya berorientasi profit, namun mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia.
Salah satunya dengan mendorong kesejahteraan masyarakat melalui perputaran roda perekonomian dari penyelenggaraan event-event besar seperti Waisak, sehingga menciptakan kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia. (*)