Jatengpress.com, Magelang – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Magelang kembali menggelar Disaster Awareness Community Competition (DACC) ke-3 tahun 2025, dengan tema “Kota Magelang Siap dan Tanggap Bencana”, di kompleks Sanden Sport Center (SSC), Kamis (06/11/2025).
Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan masyarakat dari seluruh kelurahan di Kota Magelang. Setiap tim terdiri dari lima orang peserta yang berpartisipasi dalam dua cabang lomba, yakni Lomba Pertolongan Pertama dan Lomba Mitigasi Bencana.
Ketua PMI Kota Magelang, Suryantoro, menjelaskan kegiatan ini merupakan upaya berkelanjutan PMI dalam membangun kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana di wilayahnya.
“DACC secara harfiah berarti Lomba Komunitas Sadar Bencana, yaitu kegiatan yang mendorong masyarakat memiliki kesadaran akan potensi bencana dan kesiapan menghadapi situasi darurat,” ujar Suryantoro.
Melalui ajang ini, masyarakat diharapkan memahami empat pilar penting dalam kesadaran bencana, yaitu memahami risiko, mengetahui langkah mitigasi, kesiapsiagaan dan respons tepat.
“Kegiatan ini bukan hanya tentang lomba, tetapi juga sarana edukasi dan evaluasi sejauh mana masyarakat kita memiliki kesiapan dalam menghadapi bencana. Harapannya, para kader yang telah dilatih dapat dikukuhkan dalam komunitas SIBAT (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat) dan bersinergi dengan Kelompok Siaga Bencana (KSB) lainnya,” tambahnya.
Wakil Wali Kota Magelang dr. Sri Harso mengapresiasi kegiatan yang digagas oleh PMI ini. Ia menyebut, tema ini sangat relevan dengan kondisi saat ini, di mana kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci utama dalam menjaga keselamatan dan ketahanan kota.
“Kota Magelang, meskipun kecil, memiliki potensi bencana yang beragam — mulai dari cuaca ekstrem, kebakaran, hingga ancaman tanah longsor di beberapa wilayah,” ungkapnya.
Ia menegaskan pentingnya pemahaman masyarakat terhadap mitigasi bencana dan pertolongan pertama sebagai bentuk kesiapan menghadapi situasi darurat. Peserta tidak hanya mengasah kemampuan teknis, tetapi juga menumbuhkan semangat gotong royong, empati, serta kepedulian antarwarga.
“Inilah wujud nyata dari masyarakat yang tanggap, peduli, dan siap menghadapi situasi darurat dengan bijak dan sigap,” ujarnya.
Ia berharap kegiatan ini tidak berhenti pada ajang kompetisi semata, tetapi menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi dan kepedulian bersama dalam menghadapi potensi bencana di masa mendatang. (TB)

