Pendidikan Karakter Fondasi Utama Wujudkan Generasi Emas Penerus Bangsa

Jatengpress.com, Kota Mungkid – Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Magelang, Siti Juariyah Adi Waryanto, mengatakan, pendidikan karakter adalah fondasi utama yang membentuk pribadi yang jujur, disiplin, dan bertanggung jawab. 

“Dengan karakter yang kuat, generasi emas dapat membawa kelangsungan dan kejayaan bangsa di masa depan,” katanya, dalam seminar “generasi emas melalui pendidikan karakter” di GOR Gemilang, kompleks Setkab Magelang, Rabu (29/10).

Narasumber dalam seminar bertema “DWP Kabupaten Magelang Tangguh, Berdaya dan Bermartabat” adalah Ustadzah Fusna Marzuqoh.

Forum itu, kata Siti Juariyah,  mengandung makna yang sangat penting sebagai upaya dalam menuntun generasi muda menuju generasi emas yang cerdas sebagai penerus bangsa.

Kata “Tangguh” menggambarkan tentang kekuatan dan ketangguhan dalam menghadapi berbagai tantangan. Kata “berdaya” menonjolkan mengenai kemandirian dan produktivitas anggota. Dan kata “bermartabat” menunjukkan sikap dan integritas luhur yang dijunjung tinggi dalam kehidupan bermasyarakat.

Sebagai mitra strategis pemerintah, Dharma Wanita berkomitmen aktif dalam pembangunan sumber daya manusia berkualitas dan keluarga yang kokoh.

“Melalui seminar ini kami mengajak semua anggota untuk lebih giat membina anak-anak dan keluarga agar menjadi generasi berkarakter mulia dan siap bersaing secara positif di era global,” ajak Siti Juwariyah.

Ketua Bidang Pendidikan DWP Kabupaten Magelang, Atik Azis Amin Mujahidin, melaporkan, seminar ini bertujuan untuk memberikan gambaran menjadi wanita tangguh dan berdaya saing di era modern.

Seminar Mewujudkan Generasi Emas Melalui Pendidikan Karakter Program Kerja Bidang Pendidikan DWP 2025, diikuti 355 peserta yang berasal dari unsur DWP Sekretariat Daerah Kabupaten Magelang, Sekretariat DPRD, Inspektorat, Badan, Dinas, RSUD dan kecamatan se-Kabupaten Magelang.

Sebagai narasumber, Ustadzah Fusna Marzuqoh menyampaikan pesan, untuk mewujudkan generasi emas harus dimulai dari lingkup keluarga. Karena itu seorang wanita/ibu harus bisa merawat diri terlebih dahulu, baru bisa merawat dan memperhatikan keluarganya dengan baik.

Hal ini harus dimulai dengan pikiran yang positif dan rasa ikhlas dalam memperhatikan keluarganya. Untuk itu, seorang wanita/ibu tak boleh menutup dirinya dan membatasi dirinya dalam berbagai macam bentuk.

“Jangan menutup diri, kalau sampai ada seseorang menutup dirinya, maka ada sesuatu problem yang harus diselesaikan, barulah bisa memberikan perhatian kepada keluarganya,” kata Fusna Marzuqoh. (TB)