Perayaan Natal Jadi Momentum Pererat Tali Persaudaraan Antarumat Beragama

Magelang, Jatengpress.com – Suasana penuh suka cita dan keakraban menyeruak pada puncak perayaan Natal bersama umat Kristiani yang digelar di GOR Samapta Sanden, Kota Magelang, Rabu (08/01).

Wali Kota Magelang M Nur Aziz memberikan apresiasi atas terselenggaranya perayaan Natal yang khidmat dan meriah. Forum itu menjadi momentum penting untuk mempererat tali persaudaraan antar umat beragama.

Aziz juga mengajak seluruh umat Kristiani untuk terus menjaga semangat persatuan dan kesatuan, serta meningkatkan toleransi antar umat beragama.

Pada 2021, Kota Magelang dinobatkan sebagai salah satu Kota Toleran di Indonesia versi SETARA Institute peringkat 6. Terapi pada 2022 turun ke peringkat 10 dan pada  2023 naik lagi ke peringkat 6.

“Kita sempat turun di dan naik lagi ke posisi 6. Ini harus kita naikkan. Kepercayaan saya, kalau tolerasi di suatu daerah itu bagus pasti ekonominya juga bagus. Saya pesan, toleransi itu harus kita jaga,” katanya.

Memeriahkan perayaan natal kali ini ada pertunjukan seni musik dan tari yang menarik. Sejumlah pejabat Forkopimda, tokoh agama dan tokoh masyarakat, unsur TNI dan Polri, pelajar se-Kota Magelang turut hadir pada perayaan tersebut.

Ketua Panitia Natal 2024 Bersama tingkat Kota Magelang, Pdt. Yosafat Kasiadi mengatakan, sebagai umat beriman, harus membuka diri agar damai sejahtera Kristus benar-benar memerintah di dalam hati.

Tema Natal 2024 secara nasional diangkat Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) yaitu “Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betlehem”.

“Tema ini diambil dari Injil Lukas 2:15. Berisi ajakan bagi umat Kristiani untuk kembali merenungkan makna kelahiran Yesus Kristus dan merespon dengan hati yang penuh sukacita. Ini mencerminkan semangat sukacita para gembala yang bergegas menuju Betlehem setelah mendengar kabar kelahiran Yesus Kristus,” ungkapnya.

Dia menyebut, bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku, agama, etnis, bahasa dan budaya. Karenanya, perlu adanya kebersamaan, saling menghormati dan menghargai perbedaan masing-masing.

“Dan harus kita sikapi dengan penuh rasa syukur. Keberagaman yang kita miliki haruslah kita terima sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa,” ujarnya. (*)