Jatengpress, Kota Mungkid – Aksi unjuk rasa atau demonstrasi yang muncul di beberapa daerah beberapa waktu lalu hendaknya jangan hanya dilihat dari dimensi politik saja, namun hendaknya juga bisa dilihat dari dimensi lain seperti dimensi sosial dan ekonomi.
Hal itu dikemukakan Ketua DPRD Kabupaten Magelang Sakir saat menjadi salah satu narasumber kegiatan Pendidikan Pemilih Berkelanjutan “KPU Goes to Campus” di kampus Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma) Tegalrejo Magelang, Selasa (09/09/2025).
Di sini, Sakir membawakan materi tentang pentingnya partisipasi masyarakat dalam pemilu dan pemilihan.
Menurut Sakir, Dewan Perwakilan Rakyat sesuai namanya adalah wakil dari seluruh lapisan masyarakat, bukan semata-mata wakil partai politik dilembaga legislatif.
“Saat menyerap aspirasi yang mencakup aspirasi seluruh kelompok masyarakat. Selain itu DPR – DPRD juga memiliki fungsi membuat regulasi, menyetujui atau menolak rancangan anggaran yang dibuat dan diajukan lembaga eksekutif, serta fungsi check and balance mengawasi kinerja eksekutif”, katanya.
Ketua DPRD dari Fraksi PDI-P ini sempat melontarkan pertanyaan kepada mahasiswa tentang hak dan kewajiban warga negara, berhadiah merchandise menarik yang disediakan tim fasilitator KPU Kabupaten Magelang.
Narasumber lain 2 anggota KPU Kabupaten Magelang, Yohanes Bagyo Harsono (Divisi Partisipasi Hubungan Masyarakat dan SDM) dan Siti Nurhayati Divisi Perencanaan Data dan Informasi.
Ketua KPU Kabupaten Magelang Ahmad Rofik menyampaikan tentang enam persyaratan pemilu menjadi praktik demokrasi substansial yang membawa kesejahteraan rakyat, diantaranya adanya penyelenggara pemilu yang berintegritas, pemilih kritis dan cerdas, kepastian atas hukum pemilu, adanya pesetapemilu yang kompetitif, ASN dan aparat yang netral serta adanya penegakan hukum yang berkeadilan.
Ahmad Rofik berharap, agar pemilih muda dalam menggunakan hak pilihnya secara tepat untuk memilih pemimpin yang mencintai rakyat, berintegritas, memiliki rekam jejak yang baik dan bersih, berani menolak politik uang serta menangkal hoax.
“Hal ini bertujuan agar terpilih pemimpin pilihan rakyat, yang dapat membawa masa depan Indonesia menjadi lebih baik. Dan itu harus diusahakan dan di-ikhtiari serta dimulai dari pemilih muda”,tandasnya. (*)