PENUTUPAN BULAN BUNG KARNO : Suasana semarak saat penutupan gelaran Bulan Bung Karno, di Panti Marhaenis DPD PDIP Jateng, Jalan Brigjen Katamso Semarang, Senin (30/6/2025), ditandai penyerahan hadiah berbagai lomba. Foto : Jatengpress.com/Sucipto
Jatengpress.com, Semarang – Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPD PDIP) Jateng menorehkan catatan sukses dalam penyelenggaraan Bulan Bung Karno yang digelar selama bulan Juni 2025.
Bukan hanya oleh keluarga besar PDIP Jateng baik DPD Jateng maupun seluruh 25 DPC kabupaten/kota, namun gelaran Bulan Bung Karno selama satu bulan penuh juga melibatkan partisipasi masyarakat luas, yang turut dalam berbagai lomba dan pertunjukan budaya. Lomba diikuti mulai anak TK, SD, SLTP, SLTA, mahasiswa, remaja, hingga profesional.
Penutupan gelaran Bulan Bung Karno oleh DPD PDIP Jateng dilakukan Senin (30/6/2025) di gedung Panti Marhaen DPD PDIP Jateng, Jl Brigjen Katamso Semarang. Kegiatan ini menjadi puncak dari berbagai lomba dan agenda kebudayaan yang digelar selama bulan Juni oleh DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah bersama seluruh DPC se-Jateng, yang telah dimulai pada 1 Juni 2025 lalu bersamaan peringatan Hari Lahir Pancasila.
Acara penutupan Bulan Bung Karno berlangsung semarak, dihadiri seribuan orang utusan dari seluruh 25 DPC se-Jateng, serta para pemenang lomba yang hadir bersama keluarga, untuk menerima hadiahnya pada seremoni penutupan tersebut. Hiburan musik dan tari memeriahkan acara.
Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Sumanto, menyebut kegiatan Bulan Bung Karno bukan hanya sebagai ajang seremoni, melainkan sebagai bentuk nyata dalam menanamkan kembali nilai-nilai ajaran Sang Proklamator kepada masyarakat.
“Seluruh ajaran Bung Karno, seperti disampaikan Prof. Arief kemarin, adalah pedoman bagi kita semua. Siapa yang setia dengan ajaran Bung Karno, dialah yang ke depan akan menjadi pemimpin bangsa Indonesia,” ungkapnya.
Ia menegaskan, nilai perjuangan Bung Karno yang berpihak kepada masyarakat kecil harus terus menjadi perhatian utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Ajaran Bung Karno adalah soal keberpihakan, soal bagaimana meningkatkan kehidupan kaum marjinal,” tegasnya.
Di kesempatan yang sama, Sumanto mengangkat kembali pentingnya Trisakti Bung Karno yang berisi gagasan dasar tentang arah pembangunan nasional.
Menurutnya, prinsip tersebut harus menjadi landasan berpikir seluruh elemen bangsa.
“Tiga pilar Trisakti itu adalah berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. Itu yang harus terus kita pegang,” tandasnya.
SEDOT ANIMO MASYARAKAT : Salah seorang Wakil Ketua DPD PDIP Jateng, Baginda Muhammad Mahfuz, di gedung Panti Marhaen DPD PDIP Jateng, Senin (30/6/2025) memberikan keterangan pada penutupan Bulan Bung Karno, dimana gelaran tersebut tercatat mampu menyedot animo tinggi dari masyarakat luas. Foto : Jatengpress.com/Sucipto
Salah seorang Wakil Ketua DPD PDIP Jateng, Baginda Muhammad Mahfuz mengungkapkan berbagai lomba yang diselenggarakan selama Bulan Bung Karno, mampu menyedot animo tinggi masyarakat. Lomba-lomba tersebut di antaranya lomba mewarnai, melukis, puisi, karya tulis tentang Bung Karno, lomba cipta lagu Bung Karno, lomba kuliner masakan dengan resep mustika rasa Bung Karno, hingga turnamen sepakbola.
Bukan hanya masyarakat, bahkan wartawan pun diakomodasi dalam salah satu lomba, yaitu lomba cerdas cermat antarwartawan yang digelar seusai pembukaan pada 1 Juni lalu. Lomba cerdas cermat dengan materi pertanyaan seputar tentang Bung Karno berlangsung menarik dan kompetitif. Peserta cerdas cermat wartawan dibagi menjadi enam regu, dengan satu regu terdiri lima orang, pertanyaan seputar Bung Karno.
“Berbagai lomba, animo masyarakat tinggi. Salah satu contohnya, lomba melukis dan mewarnai Bung Karno diikuti sampai 500 orang peserta. Lomba pidato SMA dan puisi animo tinggi lebih dari 150 peserta. Bahkan pesertanya ada dari luar Jawa Tengah, justru lomba puisi juara I nya dari Kabupaten Banjar Jawa Barat,” papar Baginda.
Baginda menegaskan Bukan Bung Karno bukan hanya seremoni semata, namun sebagai tonggak membangkitkan semangat kejuangan, kebangsaan dan persatuan yang ditanamkan oleh Bung Karno, seorang proklamator, pendiri bangsa, dan presiden pertama RI. Ketauladanan Bung Karno menurut Baginda, harus disajikan kepada generasi muda sekarang agar ingatan generasi bangsa ini terhadap Bung Karno, tidak luntur.
“Bukan hanya dewasa tapi dari sedini mungkin kita libatkan anak-anak, kita akan turut berupaya menjadi bagian yg menyebarkan dan memberi ruang supaya generasi muda ke depan mengenal siapa pendiri bangsanya, siapa proklamatornya, siapa founding fathernya. Karena era sekarang anak muda, sebagai contoh, lebih mengagumi tokoh artis Korea dan tokoh animasi luar,
sementara kita punya tokoh yang luar biasa. Kita punya tokoh bapak bangsa yang punya pengetahuan dan cita-cita yang luar biasa sampai mempersatukan bangsa ini,” papar Baginda.
Output dari peserta lomba pun lanjut Baginda, tidak akan hanya menjadi catatan hasil lomba saja, namun akan ditindaklanjuti sebagai karya yang bisa dipublikasikan kepada masyarakat luas. Sebagai contoh, setelah lomba karya tulis tentang Bung Karno, hasil karya para peserta ini akan dibuat buku.
“Kita mau undang para peserta untuk diskusi sebagai langkah awal membumikan karya mereka. Supaya kecintaan mereka kepada Bung Karno tidak luntur,” ujar Baginda. (Cip)